Vonis atas Reynhard Sinaga dalam kasus pemerkosaan membuka ruang bagi warga untuk berani melapor.
Oleh
Adhitya Ramadhan/B Josie Susilo Hardianto
·2 menit baca
LONDON, RABU — Vonis atas Reynhard Sinaga (36) dalam kasus pemerkosaan membuka ruang bagi warga untuk berani melapor. Menurut The Guardian, Selasa (7/1/2020), setelah membuka saluran khusus terkait kasus itu, penyelidik menerima banyak telepon.
Bahkan, di antara penelepon diduga adalah orang yang mungkin menjadi korban kejahatan Reynhard. Menurut Duncan Craig, kepala eksekutif Survivors Manchester, setidaknya 30 penelepon telah menghubungi nomor khusus yang disediakan pihak berwenang.
Selain itu, diduga ada beberapa penelepon—tak terkait dengan kasus Reynhard—menghubungi nomor khusus yang disediakan untuk menceritakan kasus mereka.
”Di kantor saya ada orang yang menelepon. Mereka tidak secara langsung dipengaruhi oleh kasus khusus ini, tetapi telah mengalami pelecehan seksual, mungkin bahkan di masa kanak-kanak. Mereka merasa sekarang adalah waktunya untuk berbicara,” kata Craig sebagaimana dikutip The Guardian.
Terkait kasus Reynhard, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel menyerukan agar pengawasan obat-obatan yang kerap dipakai dalam tindak kriminal pemerkosaan, seperti asam hidroksibutirat gamma (GHB), dikaji ulang.
Seruan ini muncul setelah ada vonis atas kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard. Ia diyakini telah menggunakan GHB untuk melumpuhkan korbannya.
Patel mendesak Dewan Penasihat Penyalahgunaan Obat mengkaji ulang pengawasan peredaran obat itu.
”Saya benar-benar prihatin dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti GHB untuk kejahatan dan meminta Dewan Penasihat Penyalahgunaan Obat mempercepat kajian apakah pengawasan terhadap obat-obat seperti ini cukup ketat,” ujarnya seperti dikutip The Guardian, Senin (6/1).
GHB dengan mudah bisa dibeli secara daring dari China seharga 300 pound sterling untuk 5 liter.
Dalam sidang kasus Reynhard, juri mendengar keterangan bahwa dalam melakukan tindakannya, pria itu kemungkinan membius korbannya dengan obat serupa dengan GHB bubuk atau cair, yakni GBL (gamma butirolakton). Senyawa yang biasa digunakan sebagai pembersih cat ini menjadi populer di kalangan pengguna obat-obatan yang ingin meningkatkan sensasi dalam aktivitas seksualnya.
Untuk membuktikan itu, jaksa penuntut menghadirkan saksi ahli yang merupakan seorang konsultan toksikolog forensik, Simon Elliot. Kepada juri, Elliot menyampaikan, salah satu efek dari penggunaan GHB/GBL adalah ketidakmampuan menyimpan memori baru dan tidak mampu mengingat apa pun yang terjadi selama dipengaruhi obat itu.
Sekitar 15 menit setelah mengonsumsi obat itu, seseorang bisa tertidur sangat lelap atau bahkan tidak sadarkan diri serta tidak bisa mengingat apa pun sampai tujuh jam.
Sebagaimana diberitakan The Guardian, salah satu polisi yang menghadirkan bukti di persidangan menyatakan, GHB dengan mudah bisa dibeli secara daring dari China seharga 300 pound sterling untuk 5 liter. Pengedar biasa menjualnya dalam kemasan berisi 15 atau 30 mililiter. Hanya perlu 1 mililiter untuk membuat seseorang tidak sadarkan diri.