Pemerintah Iran, Sabtu (11/1/2020), akhirnya mengakui bahwa rudal militernya tanpa sengaja menembak pesawat komersial Ukraine International Airlines setelah lepas landas dari Teheran, Iran, pada 8 Januari.
Oleh
·2 menit baca
TEHERAN, SABTU— Pemerintah Iran, Sabtu (11/1/2020), akhirnya mengakui bahwa rudal militernya tanpa sengaja menembak pesawat komersial Ukraine International Airlines setelah lepas landas dari Teheran, Iran, pada 8 Januari. Komandan Kedirgantaraan Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh menyatakan penembakan itu dilakukan secara mandiri oleh operator rudal Iran.
”Republik Islam Iran secara mendalam menyesalkan terjadinya kesalahan yang menjadi bencana ini,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani melalui media sosial Twitter. ”Penyelidikan internal angkatan bersenjata menyimpulkan bahwa penembakan rudal yang disesalkan itu akibat kesalahan manusia sehingga pesawat Ukraina jatuh dan terjadi kematian 176 orang tak berdosa,” tulisnya.
Menurut Hajizadeh, petugas operator rudal Iran salah mengira Boeing 737-800 milik Ukraine International Airlines itu sebagai rudal jelajah. Sang petugas itu hanya memiliki waktu 10 detik untuk memutuskan apakah akan menembak. Secara bersamaan, jaringan radio komunikasi saat itu sedang diacak. Tanpa menunda, petugas tersebut memilih untuk menembak.
Meski Iran telah mengakui salah, berbagai pertanyaan bernada gugatan diarahkan ke Teheran. Wakil Presiden Ukraine International Airlines Ihor Sosnovsky di Kiev menyatakan, Iran harus bertanggung jawab penuh. Ia menepis pernyataan militer Iran yang menyebut pesawat maskapainya terbang dekat area militer milik Garda Revolusi Iran. Pesawat Ukraina itu terbang di rute seperti biasanya.
”Hal pertama yang harus dilakukan negara di tengah eskalasi konflik militer adalah menutup wilayah udara bagi penerbangan sipil,” kata Ihor Romanenko, jenderal yang kini menjadi pengamat militer di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut Iran menghukum mereka yang bertanggung jawab, membayar kompensasi, dan meminta maaf. ”Kami mengharapkan Iran membawa yang bersalah ke pengadilan,” tulisnya di Facebook. PM Kanada Justin Trudeau menuntut transparansi dan keadilan bagi seluruh keluarga korban.
Rouhani memastikan keberlanjutan penyelidikan dan menghukum yang bersalah dalam tragedi besar itu. Peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina tersebut mengingatkan insiden serupa tahun 1988 saat kapal perang AS menembak jatuh pesawat komersial Iran dan menewaskan 290 orang. Washington saat itu mengaku salah tembak, tetapi Teheran menuding penembakan itu disengaja. (AP/AFP/REUTERS/BEN)