Bangkok, Senin Setelah mendapat banyak kritik dan keluhan dari masyarakat, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (67) akhirnya memerintahkan polisi untuk menghentikan sepenuhnya pemblokadean atau penutupan jalan di Bangkok karena rombongan mobil kerajaan.
Komandan Divisi Polisi Lalu Lintas Thailand Mayjen Polisi Komsak Sumangkaset, Senin (13/1/2020), mengatakan, aturan baru yang dikeluarkan Raja Maha Vajiralongkorn itu untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan telah diuji di Bangkok sejak Oktober 2019.
Sumangkaset mengatakan, aturan itu akan diterapkan di seluruh Thailand. Aturan tersebut hanya akan berlaku untuk perjalanan pribadi anggota keluarga kerajaan, bukan di saat ada tugas resmi kerajaan.
”Ini adalah inisiatif Raja untuk membantu meringankan kemacetan lalu lintas. Kami telah mengujinya berbulan-bulan dan sekarang kami membuat langkah-langkah yang harus diikuti polisi lalu lintas nasional,” kata Sumangkaset.
Tanggapi kritik
Perintah Raja Vajiralongkorn itu menanggapi kritik yang muncul atas iring-iringan atau rombongan mobil kerajaan dan ketidaknyamanan karena penutupan jalan. Keluhan itu diunggah warga Thailand ke media sosial dalam beberapa bulan terakhir.
Peraturan baru itu dijelaskan dalam video yang dirilis Minggu (12/1/2020) oleh polisi Thailand. Aturan itu antara lain memungkinkan arus kendaraan dari arah berlawanan dengan iring-iringan kendaraan kerajaan untuk terus bergerak serta memungkinkan pengendara menggunakan jembatan dan jalur landai yang melewati rute iring-iringan tersebut.
Juru bicara Pemerintah Thailand, Narumon Pinyosinwat, melalui Facebook mengatakan, polisi hanya menutup sebagian jalan untuk iring-iringan mobil kerajaan.
Peraturan tersebut juga menyarankan polisi untuk menunjukkan sopan santun ketika menjelaskan alasan untuk menghentikan lalu lintas, dan tidak melakukan intimidasi atau kekerasan.
Paling padat
Bangkok merupakan salah satu kota besar paling padat di dunia. Menurut analisis lalu lintas INRIX’s Global Traffic Scorecard pada 2017, Bangkok ada di peringkat ke-11. Tahun lalu, tagar #royalmotorcade menjadi salah satu tagar paling populer di Twitter berbahasa Thailand.
Banyaknya komentar menanggapi penutupan lalu lintas di Bangkok, beberapa di antaranya berkomentar keras dan tidak biasa karena keluarga kerajaan dilindungi Undang-Undang Lese Majeste yang memungkinkan mereka yang mengeluarkan pernyataan kritis terhadap keluarga Kerajaan Thailand dihukum hingga 15 tahun penjara.