Demokrat menolak wacana membarter kesaksian sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Demokrat juga tidak pernah mendiskusikan pertukaran saksi.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
WASHINGTON DC, KAMIS— Demokrat menolak wacana membarter kesaksian sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Republikan meminta keluarga Biden bersaksi sebagai imbalan kesaksian sejumlah pejabat dan mantan pejabat pemerintahan Trump di Senat.
Joe Biden, bakal calon presiden AS dari Demokrat, menolak hal itu. ”Alasan saya tidak mau membuat kesepakatan adalah karena ini masalah konstitusional. Tidak boleh menjadikannya lelucon, menjadi sejenis lawakan politik,” ujarnya, Rabu (22/1/2020) malam waktu AS atau Kamis siang WIB.
Ia menegaskan, Demokrat juga tidak pernah mendiskusikan pertukaran saksi. Ia juga membela putranya, Hunter Biden, terkait aktivitas di Ukraina. ”Tidak ada satu pun petunjuk bahwa ia melakukan kesalahan atau hal tidak pantas,” ujar Joe Biden.
Hunter Biden pernah menjadi pejabat di perusahaan gas Ukraina, Burisma, dan mendapat bayaran 50.000 dollar AS. Trump menduga Hunter melakukan kesalahan selama di sana dan Joe memanfaatkan kewenangan sebagai Wakil Presiden AS untuk menghalangi penyelidikan atas kesalahan Hunter.
Karena itu, Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyelidiki mereka dan mengumumkan penyelidikan itu. Trump diduga menahan bantuan 391 juta dollar AS untuk Ukraina guna menekan Zelensky. Permintaan itu memicu penyelidikan berujung dakwaan pemakzulan terhadap Trump.
Ketua Minoritas Senat AS Charles E Schumer (Demokrat) menyatakan, tidak ada opsi menukar kesaksian Biden dengan para pejabat dan mantan pejabat pemerintahan Trump. Adam Schiff, salah seorang pendakwa yang diutus DPR AS, juga membantah wacana itu. ”Ini bukan permainan sepak bola,” ujarnya.
Sejumlah senator Republikan mengungkap pentingnya kesepakatan pertukaran itu. Republikan mengusulkan Demokrat setuju memanggil keluarga Biden bersaksi. Sebagai imbalannya, Republikan menyetujui permintaan Demokrat memanggil sejumlah pejabat dan mantan pejabat pemerintah Trump yang diduga paham skandal Ukraina.
Sejak awal, Republikan menolak ada tambahan saksi dan bukti dalam sidang pemakzulan Trump. Dalam jajak pendapat Associated Press- NORC Center for Public Affairs Research terungkap, tujuh dari 10 responden ingin para pejabat Trump bersaksi.
Saat menyampaikan dakwaan pada sesi pembuka di Senat, Rabu siang, Schiff mencoba memaparkan kasus Trump lengkap dengan video rekaman kesaksian, infografis, dan aneka foto. ”Warga AS menyaksikan, mendengar, dan mereka punya pendapat,” kata Schiff. (AP/REUTERS)