Tim pendakwa dari kubu Demokrat mengetuk hati para anggota Senat AS agar memberi peradilan yang jujur demi tegaknya demokrasi di AS.
Oleh
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SABTU —Para pendakwa, yang beranggota para politisi Demokrat, telah menyelesaikan penyampaian dakwaan dalam sidang pemakzulan Presiden AS Donald Trump di Senat AS di Gedung Capitol, Washington DC, Jumat (24/1/ 2020). Sidang berlanjut dengan pembelaan Trump, yang disampaikan para pengacaranya mulai Sabtu siang waktu AS atau Sabtu pukul 23.00 WIB.
Para pendakwa dari kubu Demokrat memanfaatkan jatah waktu 24 jam, yang terbagi ke dalam tiga hari untuk memaparkan dan meyakinkan 100 anggota Senat bahwa Trump bersalah dengan menyalahgunakan kekuasaan dalam skandal Ukraina dan menghalangi proses penyelidikan skandal itu di Kongres. Karena itu, tegas pendakwa, Trump harus dilengserkan sebagai presiden.
Ketua pendakwa pemakzulan, Adam Schiff, memperingatkan, Trump akan tetap menjadi ”ancaman dekat” bagi demokrasi AS jika tetap bertengger di kekuasaan. ”Ini adalah Trump first, bukan America first,” kata Schiff, menyitir slogan pemerintahan Trump”.
”Jika ini memenuhi standar tindakan yang bisa didakwa pemakzulan, seperti yang telah kami buktikan, tidak jadi persoalan apakah Anda suka dia. Tidak jadi masalah juga, apakah Anda tidak menyukainya,” ujar Schiff pada hari terakhir penyampaian dakwaan, Jumat.
”Yang menjadi masalah adalah apakah dia menjadi ancaman bagi negeri ini karena dia akan melakukannya lagi. Dan tak satu pun dari kita percaya bahwa dia tak akan melakukannya lagi karena dia selalu mengatakan kepada kita bahwa dia akan melakukannya lagi.”
Schiff merujuk pada materi dakwaan pemakzulan Trump. Dalam dakwaan itu, Trump disebut menyalahgunakan kekuasaan saat menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar menyelidiki kasus Joe Biden—bakal calon presiden dari Demokrat—dan anaknya, Hunter Biden, yang pernah menjadi pejabat perusahaan gas di Ukraina. Trump diduga menahan bantuan untuk Ukraina sebesar 391 juta dollar AS guna menekan Zelensky.
Dakwaan pemakzulan disetujui pada sidang DPR AS, yang dikuasai Demokrat, Desember lalu. Trump adalah presiden ketiga yang didakwa pemakzulan dalam sejarah AS. Belum ada presiden AS yang dilengserkan lewat sidang pemakzulan. Trump membantah melakukan pelanggaran terkait jabatannya, dan menyebut dakwaan pemakzulan sebagai hoaks.
”Saya meminta Anda, memohon dengan sangat.... Berilah Amerika (Serikat) peradilan jujur. Negeri ini berhak mendapatkannya (peradilan yang jujur itu),” ujar Schiff di sidang Senat, yang dikuasai politisi Republikan pendukung setia Trump.
Pembelaan bagi Trump
Sebagaimana tim pendakwa, tim pembela Trump juga mendapat jatah 24 jam dalam tiga hari untuk menyampaikan pembelaan Trump. Pembelaan ini disampaikan pada Sabtu, Senin besok, dan Selasa.
Setelah itu, anggota Senat berkesempatan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menggelar pemungutan suara tentang perlu-tidaknya mendengar keterangan saksi- saksi baru, seperti yang diminta kubu Demokrat.
Trump memberi sinyal bahwa dirinya masih memegang kontrol atas partai pendukungnya. Banyak senator Republikan menyuarakan dukungan terbuka terhadap Trump meski telah dibeberkan soal tuduhan penyelewengan Trump secara jelas dan lengkap.
Trump di atas kertas bakal terbebas dari pemakzulan. Republikan memegang posisi mayoritas di Senat dengan menduduki 53 kursi, berbanding 47 kursi Demokrat dan kaukusnya. Dibutuhkan dukungan 67 suara anggota Senat untuk menyatakan Trump bersalah dan dapat dilengserkan.
Hal realistis yang bisa diharapkan Demokrat adalah membujuk beberapa anggota Republikan—sedikitnya empat orang—guna mendukung perlunya mendengar tambahan keterangan saksi-saksi baru dalam persidangan ini. Tanpa itu, menurut analis, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell— pendukung kuat Trump—segera menggelar voting paling lambat pekan depan, yang dapat membebaskan Trump dari dakwaan pemakzulan.