Sidang darurat tingkat menteri luar negeri Liga Arab, di Kairo, menegaskan menolak proposal damai atau ”Transaksi Abad Ini” Amerika Serikat.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Sidang darurat tingkat menteri luar negeri Liga Arab, di Kairo, menegaskan menolak proposal damai atau ”Transaksi Abad Ini” Amerika Serikat.
Kairo, Kompas Liga Arab pun memberi peringatan kepada Israel jika melaksanakan butir-butir dalam proposal damai itu secara sepihak. Keputusan itu hanya beberapa saat setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan membekukan segala bentuk hubungan dengan AS dan Israel, termasuk hubungan keamanan, sebagai protes atas proposal AS itu.
Keputusan sidang Liga Arab itu memperkuat posisi politik Abbas dan Palestina yang sejak awal menolak proposal damai AS itu. Presiden Abbas sendiri turut serta dalam sidang darurat Ligar Arab tingkat menlu tersebut. Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump yang didampingi PM Israel Benjamin
Netanyahu, Selasa (28/1/2020), dari Gedung Putih, Washington DC, mengumumkan proposal damai Israel-Palestina dalam upaya mengakhiri konflik di Timur Tengah secara komprehensif dan final. Salah satu isi proposal damai AS itu adalah Lembah Jordan akan berada di bawah kedaulatan negara Israel dan teritorial udara Palestina berada di bawah kontrol Israel. Palestina harus mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Lembah Jordan adalah lembah subur yang mencakup 30 persen wilayah Tepi Barat.
Liga Arab dalam sidang daruratnya mengatakan, proposal damai AS itu tidak memenuhi tingkat minimal hak-hak dan aspirasi rakyat Palestina serta bertentangan dengan resolusi PBB dan hukum internasional terkait pijakan proses perdamaian. Liga Arab menyerukan masyarakat internasional mencegah Israel melakukan tindakan sepihak dengan memaksakan realitas atau fakta yang ada di lapangan saat ini.
Liga Arab kembali menegaskan, mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat dan pimpinan Palestina dalam menghadapi ”Transaksi Abad Ini” atau transaksi apa pun yang mencerabut hak-hak rakyat Palestina. Liga Arab menyatakan, tidak akan ada normalisasi hubungan Israel dengan dunia Arab, tanpa ada solusi adil isu Palestina.
Adapun Abbas dalam forum sidang Liga Arab itu mengungkapkan, telah menyampaikan kepada AS dan Israel bahwa Palestina membekukan segala bentuk hubungan, termasuk hubungan keamanan, dengan kedua negara itu sebagai reaksi atas proposal damai AS. Abbas menegaskan, tidak menerima lagi hanya AS sebagai sponsor perdamaian di Timur Tengah.
Abbas mengungkapkan pula, telah empat kali mengadakan pertemuan dengan Presiden Trump, tetapi tidak membuahkan hasil apa-apa. Presiden Palestina mengatakan, Netanyahu tidak percaya perdamaian dan selama Netanyahu berkuasa sama sekali tidak ada kemajuan dalam perundingan damai.
Dukungan Mesir
Di Kairo, menjelang sidang darurat Liga Arab, Abbas bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Juru Bicara Kepresidenan Mesir Bassam Rady mengatakan, Presiden El-Sisi menyampaikan kepada Presiden Abbas tentang komitmen Mesir mendukung berdirinya negara Palestina yang berdaulat dan independen di atas tanah Palestina sesuai dengan resolusi PBB. El-Sisi juga menyampaikan kepada Abbas, pada akhirnya tidak ada pilihan lain kecuali Israel-Palestina menggelar perundingan langsung untuk mencapai solusi yang disepakati bersama.
Sementara Menlu Palestina Riyadh al-Maliki mengungkapkan, Presiden Abbas akan menghadiri sidang DK PBB pada 11 Februari nanti untuk menyampaikan sikap Palestina dan Liga Arab yang menolak proposal damai AS. Penasihat politik Presiden Trump yang juga arsitek proposal damai AS, Jared Kushner, dalam wawancara lewat telepon dengan majalah mingguan berbahasa Arab, Al-Majalah, menyerukan agar Palestina bersedia membuka perundingan baru dengan Israel.
Ia berjanji, AS akan membantu Palestina mendapat konsesi baru dari proposal damai AS jika bersedia berunding lagi dengan Israel. Kushner mengingatkan Palestina bahwa kepentingan bersama AS, Israel, dan bangsa Arab saat ini adalah segera mengakhiri konflik Israel-Palestina karena konflik tersebut hanya dimanfaatkan kelompok-kelompok radikal.