Kaukus Demokrat di Iowa: Sanders Memimpin, Biden Merosot
Hasil kaukus di Iowa, negara bagian pertama yang menggelar pemungutan suara, merupakan awal yang menentukan bagi siapa yang akan menjadi kandidat presiden dari Demokrat pada pemilihan presiden 2020.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
IOWA, SELASA — Demokrat menggelar kaukus pertama di Iowa, Amerika Serikat, Senin (3/2/2020), sebagai bagian dari pemilihan calon presiden Demokrat menjelang pemilihan presiden 2020. Senator Bernie Sanders mengklaim kemenangan tipis, sedangkan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden merosot ke peringkat keempat.
Tim kampanye Sanders dengan berani merilis hasil penghitungan internal sementara dari 40 persen suara delegasi daerah dalam lima jam setelah kaukus dibuka. Sanders memperoleh suara tertinggi, yakni 28,62 persen.
”Saya memiliki perasaan yang baik bahwa kita akan memperoleh hasil yang sangat, sangat baik di Iowa. Malam ini, dalam pemilihan 2020 yang sangat penting ini, negara bagian pertama di AS (Iowa) telah memberikan suara dan menandai awal dari akhir Donald Trump,” ujar Sanders (78), setelah pemungutan suara berakhir.
Mantan Wali Kota South Bend (Indiana) Pete Buttigieg berada di peringkat kedua dengan dukungan suara 25,71 persen dan Senator Elizabeth Warren memperoleh 18,42 persen.
Biden berada di peringkat keempat dengan dukungan suara sebesar 15,08 persen. Hasil tersebut mengecewakan sebab Biden sebelumnya adalah kandidat presiden Demokrat yang terpopuler. Ia berkali-kali mengklaim dirinya sebagai orang yang paling tepat untuk mengalahkan presiden petahana dari Republik, Donald Trump.
Kandidat lainnya, Senator Amy Klobuchar, berada di posisi kelima. Klobuchar memperoleh 10,93 persen suara.
Hasil kaukus di Iowa, sebagai negara bagian pertama yang menggelar pemungutan suara, merupakan awal yang menentukan bagi siapa yang akan menjadi kandidat presiden dari Demokrat. Hasil kaukus ini memengaruhi dukungan delegasi di negara bagian lain.
Para pejabat partai telah mengimbau para kandidat untuk menunggu hasil diumumkan pada Selasa (4/2/2020) waktu setempat.
Tim kampanye Warren mengecam Sanders karena merilis hasil sementara. ”Setiap kampanye yang mengatakan mereka menang atau mengeluarkan angka yang tidak lengkap berkontribusi pada kekacauan dan informasi yang salah,” kata Kepala Strategi Kampanye Warren, Joe Rospars, melalui Twitter.
Kaukus Iowa dimulai dengan kekacauan karena adanya masalah teknis dan laporan hasil tiga set data yang tidak konsisten. Kaukus ini diselenggarakan di lebih dari 1.700 lokasi, dan pemilih harus memilih 11 kandidat Demokrat.
Tidak seperti pemungutan suara, pemilih dalam kaukus partai menyatakan pilihan secara terbuka. Mereka akan berdiri bersama warga lain yang mendukung kandidat yang sama.
Kandidat yang memperoleh dukungan suara minimal 15 persen akan mendapatkan delegasi. Sementara pemilih yang kandidatnya gagal memperoleh suara 15 persen mengalihkan dukungan ke kandidat lain.
Dalam Kaukus Iowa, para kandidat harus merebut dukungan dari 41 delegasi. Seorang kandidat harus bisa memperoleh dukungan minimal 1.991 delegasi untuk mengamankan nominasi sebagai calon presiden Demokrat pada Juli 2020.
Klaim bernada kemenangan
Meskipun masih menunggu hasil resmi, para kandidat lain juga membuat klaim bernada kemenangan karena telah meraih hasil di luar ekspektasi. ”Iowa, Anda telah mengejutkan negara ini. Karena malam ini, harapan yang tidak mungkin menjadi kenyataan yang tak terbantahkan,” ujar Buttigieg (38) kepada para pendukungnya.
Dari hasil sementara yang dirilis Sanders, keberhasilan Buttigieg untuk meraih posisi kedua merupakan hal yang cukup mengejutkan. Setahun lalu, Buttigieg adalah politikus tak bernama sehingga tidak menjadi kandidat terfavorit.
Senator Amy Klobuchar mengatakan, dirinya dan pendukungnya telah berjuang keras melebihi kemampuan mereka.
Namun, tim kampanye Biden menyatakan hal yang sebaliknya. Penasihat Kampanye Biden, Dana Remus, menulis surat berisi keluhan adanya banyak kekurangan dalam kaukus itu kepada Ketua Partai Demokrat Iowa Troy Price.
”Kami percaya bahwa para kandidat layak mendapatkan penjelasan lengkap dan informasi yang relevan mengenai metode pengendalian kualitas (pemilihan) yang Anda gunakan dan kesempatan untuk merespons sebelum hasil resmi apapun dirilis,” tulis Remus.
Sementara itu, Republik juga menyoroti kekacauan yang terjadi dalam kaukus di Iowa. Mereka menilai, hal itu menunjukkan ketidakmampuan kepemimpinan atau kecurangan Demokrat.
”Kehancuran Partai Demokrat. Mereka bahkan tidak bisa menjalankan kaukus, tetapi ingin menjalankan pemerintahan. Tidak, terima kasih,” kata Manajer Kampanye Trump, Brad Parscale. (AFP/REUTERS)