Akibat Korona, Warga Amerika Berusia 60 Tahun Tewas di Wuhan
Dengan alasan kerahasiaan pribadi dan demi menghormati keluarga korban, Kedutaan AS di Beijing tidak membeberkan detail informasi terkait dengan WN Amerika yang tewas akibat virus korona baru.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·2 menit baca
WASHINGTON, SABTU — Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menginformasikan seorang warga negara Amerika berusia 60 tahun tewas akibat wabah virus korona baru. Hingga hari Sabtu (8/2/2020), virus korona baru itu juga telah menewaskan setidaknya 722 orang.
Hanya dalam 24 jam terakhir, sebanyak 86 orang meninggal di China daratan akibat virus korona baru dengan 3.399 kasus baru terdeteksi. Hingga kini belum ada sinyal bahwa wabah virus korona baru itu dapat diakhiri.
”Kami menyampaikan dukacita mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan,” demikan diungkapkan juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beijing, Sabtu pagi, dikutip dari Reuters.
Dengan alasan kerahasiaan pribadi dan demi menghormati keluarga korban, Kedutaan Besar AS di Beijing tidak membeberkan detAil informasi terkait dengan warga negaranya itu.
Dengan alasan kerahasiaan pribadi dan demi menghormati keluarga korban, Kedutaan Besar AS di Beijing tidak membeberkan detail informasi terkait dengan warga negaranya itu.
Kedutaan AS hanya menginformasikan, korban meninggal dunia di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan. Korban diketahui meninggal pada Kamis (6/2/2020).
Sehari sebelumnya, Rabu (5/2), AS menerbangkan 350 orang, yang mayoritas warga negara AS, keluar dari Wuhan. Mereka kemudian ditampung di Pangkalan Udara Travis, California, dan Markas Marinir AS di San Diego.
Sebagaimana warga yang dievakuasi di negara lain, warga negara Amerika yang dievakuasi ke AS juga menjalani masa karantina selama 14 hari.
Satu penerbangan lagi pada minggu ini dijadwalkan akan mengangkut warga negara AS menuju Nebraska dan Texas. Minggu lalu, sekitar 200 warga negara AS telah diterbangkan ke California sehingga lebih dari 500 warga AS kini sedang dikarantina.
Pemerintah AS, untuk pertama kali pada Rabu (29/1/2020), menerbangkan pesawat sewaan untuk mengevakuasi warganya. Sebanyak 200 warga Amerika, termasuk diplomat dan keluarga mereka, langsung diterbangkan ke sebuah pangkalan militer di California Selatan. Di pangkalan tersebut, mereka dikarantina untuk memastikan apakah tertular atau tidak dengan virus korona baru.
Minggu ini, setidaknya 17 warga negara asing masih dikarantina di China akibat wabah virus korona baru. Meski demikian, Pemerintah China tidak menyuplai tambahan informasi terkait dengan kondisi terakhir warga-warga negara asing yang masih dalam karantina.