Badai Ciara Porak-porandakan Eropa, Tewaskan Enam Orang
Selain menewaskan enan orang, badai menyebabkan gangguan transportasi darat, udara, dan laut di Eropa. Badai Ciara merupakan salah satu badai paling ganas di Eropa utara selama beberapa tahun terakhir.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·4 menit baca
LONDON, SELASA — Badai Ciara yang membawa angin kencang dan hujan lebat, Senin (10/2/2020), telah memorakporandakan seluruh Eropa. Akibatnya, enam orang tewas tersebar di beberapa negara.
Selain menelan korban jiwa, badai juga menyebabkan gangguan transportasi darat, udara, dan laut. Misalnya, jalan tergenang banjir, kemacetan lalu lintas mencapai 600 kilometer, dan ratusan penerbangan dibatalkan. Banyak negara juga memadamkan aliran listrik di wilayah yang terdampak badai Ciara.
Badai Ciara merupakan salah satu badai paling ganas di Eropa utara selama beberapa tahun terakhir. Pada Selasa (11/2/2020), dilaporkan ada enam orang tewas karena diterjang badai tersebut.
Di Swedia selatan dilaporkan satu orang tewas dan satu orang lainnya hilang ketika kapal yang mereka tumpangi terbalik.
Korban lain, seorang pria, meninggal di Ceko ketika mobilnya keluar dari jalan untuk menghindari pohon tumbang. Beberapa orang lain juga terluka di Ceko ketika angin kencang bertiup hingga 180 kilometer per jam.
Badai tersebut mengakibatkan 100.000 warga rumahnya mengalami pemadaman listrik di Ceko. Badai Ciara pun mengakibatkan sebuah truk terguling.
Seorang pria (52) Slovenia meninggal pada Senin ketika sebuah pohon tumbang di atas mobilnya saat dia sedang melakukan perjalanan ke Slovenia timur laut.
Di Polandia selatan, seorang perempuan berusia 40 tahun dan putrinya juga tewas karena atap rumahnya jebol akibat angin badai Ciara.
Polisi London, Inggris, juga melaporkan bahwa seorang pria tewas di dalam mobilnya pada Minggu ketika sebuah pohon tumbang di jalan raya di barat daya London.
Di wilayah barat Jerman, pohon-pohon yang tumbang melukai tiga orang, yakni dua perempuan di Sarrebruck (satu di antaranya dalam kondisi kritis) dan remaja laki-laki berusia 16 tahun di Paderborn.
Banjir besar
Badai Ciara menghantam seluruh wilayah Eropa sejak akhir pekan lalu. Badai Ciara ini menyebabkan banjir besar di Inggris, terputusnya aliran listrik ke 130.000 rumah di Perancis utara, serta ratusan perjalanan udara dan kereta dibatalkan di beberapa negara. Juga 700 penerbangan di empat kota Jerman, yakni Frankfurt, Munich, Dusseldorf, dan Cologne, dibatalkan.
Badai Ciara juga memutus aliran listrik ke 35.000 rumah tangga di Austria utara pada Senin. Di Belanda, sekitar 220 penerbangan dibatalkan pada Senin pagi di Bandara Schiphol, Amsterdam, yang merupakan bandara tersibuk ketiga di Eropa. Sekitar 240 penerbangan juga dibatalkan pada Minggu.
Setelah menutup penghalang badai saat badai Ciara mendekat pada Minggu malam, polisi Belanda melaporkan terjadi kemacetan lalu lintas di Belanda lebih dari 600 kilometer pada Senin kemarin.
Sementara Luksemburg meliburkan sekolah. Di Brussels, ibu kota Belgia, jalan-jalan ditutup karena banjir. Di kota Frankfurt, Jerman, angin menggulingkan crane yang ada di atap katedral dan menyebabkan kerusakan parah.
Di Perancis, Senin, sekitar 90.000 rumah dari 130.000 rumah yang mengalami pemadaman listrik sehari sebelumnya, hingga Selasa listriknya masih belum menyala.
Badai terbesar
Surat kabar dan Badan Meteorologi Inggris menyebut badai Ciara sebagai badai terbesar karena skala kerusakan yang diakibatkan oleh badai tersebut.
Pakar meteorologi Inggris, Alex Burkill, telah memperingatkan bahwa meskipun badai Ciara telah menghilang, hal itu tidak berarti bahwa cuaca memasuki periode yang lebih tenang.
Di Inggris utara, kota-kota di Yorkshire Barat juga dihantam badai Ciara. Jembatan Hebden dan wilayah Mytholmroyd termasuk di antara yang paling parah dilanda badai. Banjir besar menenggelamkan mobil dan memutus aliran listrik puluhan ribu rumah.
Lebih dari 170 peringatan banjir diberlakukan pada Senin. Banyak kerusakan dan gangguan awal terjadi di sepanjang garis pantai Eropa utara. Layanan feri antara pelabuhan Dover di Inggris selatan dan Calais di Perancis utara akhirnya telah dibuka pada Senin pagi setelah dihentikan sehari sebelumnya.
Seluruh ladang pertanian yang menggunakan tenaga angin di pantai Belgia ditutup karena embusan badai yang sangat kuat menyebabkan turbin berhenti secara otomatis karena alasan keamanan.
Jembatan Oresund yang menghubungkan Denmark dan Swedia ditutup selama beberapa jam. Badai juga memaksa penutupan sebagian besar jaringan kereta Jerman, tetapi Deutsche Bahn telah membuka kembali beberapa jalur pada Senin pagi. (AFP/REUTERS)