Keunggulan Bersejarah Sinn Fein, Partai Beraliran Kiri Irlandia
Presiden Partai Sinn Fein Irlandia Mary Lou McDonald mengatakan hasil pemilu itu sebagai torehan sejarah baru bagi partai yang baru dipimpinnya sejak tiga tahun terakhir.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
DUBLIN, SELASA — Sinn Fein, partai beraliran kiri Irlandia, meraih hasil di luar dugaan pada pelaksanaan pemilu yang berlangsung akhir pekan lalu. Sinn Fein meraih 37 kursi di majelis rendah dan kini mengincar posisi strategis di pemerintahan Republik Irlandia.
Hasil 37 kursi dari 160 kursi yang diperebutkan di Majelis Rendah (Dail) lebih baik dibandingkan dengan kursi yang diperoleh partai pendukung pemerintah, Fine Gael, yang hanya memperoleh 35 kursi. Sementara perolehan kursi partai beraliran tengah-kanan Fianna Fail hanya terpaut satu kursi, yaitu 38 kursi.
Presiden Partai Sinn Fein Mary Lou McDonald mengatakan hasil itu sebagai torehan sejarah baru bagi partai yang baru dipimpinnya sejak tiga tahun terakhir.
”Sinn Fein memenangi pemilu kali ini. Kami memenangi popular vote. Saya sangat yakin rakyat yang pergi ke tempat pemungutan suara dan memberikan suaranya memilih Sinn Fein dan menginginkan partai ini untuk berada di dalam pemerintahan,” kata McDonald.
Hasil tersebut membuat Irlandia akan memasuki era baru di mana sistem dua partai yang selama beberapa dekade dijalankan di Irlandia akan berakhir dengan masuknya Sinn Fein ke dalam pemerintahan.
”Sistem politik di Irlandia harus beradaptasi dengan hasil ini dan menerima kenyataan bahwa Sinn Fein akan menjadi bagian dari pemerintahan mendatang,” kata Eoin O’Malley, Associate Professor di Dublin City University, ketika diwawancarai oleh AFP.
Kegagalan partai pemerintah untuk memenangi pemilu kali ini, menurut hasil survei, akibat ketidakmampuan mereka menangani masalah kesejahteraan, terutama soal perumahan yang terjangkau bagi kelas pekerja, kesejahteraan buruh, dan subsidi kesehatan.
Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, yang juga pemimpin partai Fine Gael, mengakui terjadinya perubahan sistem politik di negara tersebut dengan kemenangan Sinn Fein. Namun, untuk membentuk pemerintahan bersama di antara ketiga partai penguasa majelis rendah Irlandia, menurut dia, akan sangat sulit.
Partai Fine Gael yang dipimpin Varadkar selama bertahun-tahun menyatakan tidak akan menjalin kerja sama di dalam pemerintahan (pemerintahan bersama) dengan Sinn Fein karena arah kebijakan yang bertolak belakang. Tidak hanya itu, Sinn Fein, yang memiliki hubungan erat dengan kelompok paramiliter IRA, juga dinilai Fine Gael sebagai jejak sejarah kelam Sinn Fein bagi rakyat Irlandia.
Darren Hart, Manajer Dublin Coffee Shop, mendukung terjadinya perubahan sistem politik di negara tersebut. Dominasi dua partai yang selama ini menguasai Irlandia harus berakhir.
”Apakah mereka (Sinn Fein), sebagai sebuah partai, memiliki masa lalu yang gelap, mereka memiliki peluang yang sama untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Sama halnya dengan yang lain. Jadi, mengapa tidak (biarkan mereka menjadi bagian dari kekuasaan)?” kata Hart.
McDonald tidak mempermasalahkan pandangan Fine Gael terhadap sisi sejarah mereka terkait dengan IRA. ”Rakyat menginginkan sebuah hal yang baru dan saya yakin Sinn Fein akan menjadi inti dari pembaruan yang diinginkan rakyat Irlandia,” ujar McDonald. (AFP/REUTERS)