Wabah penyakit yang dipicu virus korona baru atau COVID-19 diperkirakan sedang memuncak di China dan berakhir bulan depan. Akan tetapi, di luar China wabah COVID-19 diprediksi baru dimulai.
Oleh
·3 menit baca
SINGAPURA, RABU —Dale Fisher, Kepala Jaringan Respons dan Peringatan Wabah Dunia, organ yang menjadi bagian dari koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (12/2/2020), di Singapura, mengatakan, virus korona baru telah menyebar di luar China. Di tempat-tempat ini, wabah baru dimulai.
WHO mengumumkan, nama penyakit yang dipicu virus korona baru adalah COVID-19. Adapun Komite Internasional untuk Taksonomi Virus menamai virus korona baru sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS-CoV-2.
China, kemarin, melaporkan, terjadi 2.015 kasus infeksi anyar di China pada Rabu, lebih rendah ketimbang Senin dan Selasa. Pada Senin terjadi 3.062 kasus baru, sedangkan pada Selasa ada 2.478 kasus infeksi baru. Data terakhir hingga kemarin menunjukkan, kematian akibat virus korona baru di daratan China naik 97 kasus menjadi 1.113 kasus pada Selasa.
Di Singapura wabah diperkirakan justru baru mulai.
Penambahan kasus positif dalam sehari pada Rabu merupakan yang terendah sejak 30 Januari. Berdasarkan tren ini, Penasihat Kesehatan Nasional China Zhong Nanshan memperkirakan epidemi COVID-19 bisa mereda akhir April.
Berbeda dengan apa yang terjadi di China, menurut Fisher, di Singapura wabah diperkirakan justru baru mulai. Singapura mengalami 47 kasus COVID-19. Bank terbesar negara itu, DBS, kemarin mengevakuasi 300 staf setelah terjadi satu kasus di kantor pusatnya.
Kepala Tenaga Medis Australia Brendan Murphy menilai, perkiraan optimistis mengenai wabah COVID-19 terlalu prematur. ”Kita harus melihat data beberapa minggu mendatang sebelum mengeluarkan prediksi,” tuturnya kepada ABC.
Ratusan infeksi telah dilaporkan di lebih dari 20 negara atau teritori di luar daratan China. Dari berbagai infeksi di luar China, ada dua kematian, yakni di Hong Kong dan Filipina.
Presiden Joko Widodo berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping, Selasa (11/2) malam. Tak hanya menyampaikan simpati dan belasungkawa atas korban virus korona baru, Jokowi juga menyampaikan kesiapan membantu.
Kemarin di Istana Negara, Jakarta, Jokowi menyatakan, dia menyampaikan kepada Xi bahwa RI bersama China kini dalam masa sulit. Ia juga menyampaikan, Indonesia yakin China dapat secepatnya menyelesaikan masalah virus korona.
Kolaborasi
Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David Handojo Muljono menuturkan, kolaborasi di antara lembaga penelitian dibutuhkan dalam mendeteksi COVID-19 agar penelitian lebih cepat dan tepat. Hasil pemeriksaan spesimen dari pasien yang diawasi perlu dipantau lebih lanjut. Meski pemeriksaan telah memberi hasil, positif ataupun negatif, tetap perlu dikonfirmasi silang di laboratorium berbeda.
Dalam rilis Kementerian Kesehatan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Vivi Setiawaty mengatakan, spesimen dari pasien dalam pengawasan COVID-19 diperiksa di laboratorium Balitbangkes sebagai laboratorium rujukan nasional. ”Pemeriksaan sesuai dengan WHO. Pengambilan spesimen tak dilakukan sekali, tapi beberapa spesimen pada satu pasien,” tuturnya.
Di Pasaman Barat, Sumatera Barat, seorang warga meninggal diduga akibat virus MERS-CoV. Ia meninggal, Jumat, di RSUD Pasaman Barat. Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Jon Hardi mengatakan, korban pulang dari umrah pada Kamis (6/2). Dari Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, ia pulang ke rumah di Langgam, mengalami batuk, demam, dan sesak napas. Sebelum diperiksa lagi, korban meninggal di rumah sakit.