Jepang-Indonesia Perkuat Hubungan dari Hati ke Hati
Memasuki tahun ke-60, Pemerintah Indonesia dan Jepang terus memperkuat kerja sama di banyak bidang. Jepang menggambarkan hubungan kedua negara sebagai hubungan dari hati ke hati.
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Jepang bertekad meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia di sejumlah bidang. Lebih dari 60 tahun hubungan bilateral kedua negara, Jepang menggambarkan hubungan kedua negara selalu dan bakal terus menjadi hubungan dari hati ke hati.
Tekad itu disampaikan perwakilan Pemerintah Jepang dalam acara Resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar: New Era, Reiwa yang digelar Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia dan Kedutaan Besar Jepang untuk ASEAN, di Jakarta, Selasa (19/2/2020) malam.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi dan Duta Besar Jepang untuk ASEAN Chiba Akira menjadi tuan rumah penyelenggara resepsi itu. Tampak hadir dalam acara itu antara lain mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Resepsi Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang tetap digelar di Jakarta sekalipun Kaisar Jepang Naruhito dilaporkan membatalkan pertemuan umum untuk merayakan ulang tahun di Jepang di tengah merebaknya virus korona tipe baru. Dalam keterangan rumah tangga kerajaan, mereka tidak akan menggelar open house hari jadi Naruhito yang ke-60 pada 23 Februari mendatang.
Masafumi menyebutkan, moto kerja Pemerintah Jepang mirip dengan moto kerja Pemerintah RI. Moto Pemerintah Jepang adalah Kerja Bersama, Maju Bersama; sedangkan pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruh Amin disebut Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
”Hal tersebut bukanlah sekadar kebetulan karena selama ini hubungan kedua negara kita selalu dan akan terus menjadi dari hati ke hati,” ujar Masafumi.
Masafumi mengatakan, hubungan Jepang-RI adalah sebuah hubungan yang selaras. Layaknya era baru Reiwa di Jepang saat ini yang berarti keselarasan yang indah, demikianlah hubungan kedua negara saat-saat ini. Disebutkan bahwa kedua negara memiliki banyak kesamaan nilai serta tujuan strategis. Prioritas arah kebijakan kedua negara juga saling melengkapi.
”Sementara Jepang membutuhkan tenaga kerja muda berbakat, Indonesia membutuhkan kesempatan untuk sebuah pelatihan kejuruan bagi para pemudanya,” kata Masafumi mencontohkan.
Sementara Akira mengungkapkan arahan baru Pemerintah Jepang di bawah kekaisaran Naruhito. Tokyo dikatakan siap meningkatkan kerja sama antara Jepang dan ASEAN lebih lanjut.
Harapannya adalah tercapainya hasil-hasil nyata dari sinergi antara FOIP Jepang—konsep Jepang tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka—dan konsep ASEAN Outlook on Indo-Pacific, di mana Indonesia memainkan peran penting di dalamnya.
”Dengan kata lain, apa yang Indonesia perjuangkan akan menguntungkan ASEAN, dan kerja sama Jepang dengan ASEAN akan menguntungkan Indonesia,” kata Akira.
Dalam sambutannya, Airlangga memastikan kerja sama RI-Jepang bakal berlanjut. Hal itu dihidupkan dengan semangat untuk menyebarkan visi-visi umum yang seiring di Asia dan kawasan yang lebih luas. Di tengah aneka bidang kerja sama yang telah terjalin, Airlangga memastikan kedua negara terus membuka peluang kerja sama-kerja sama potensial lainnya.
”Kita pastikan kerja sama akan tetap signifikan dengan pengembangan-pengembangan yang terukur. Kami terus menunggu negosiasi RCEP dan mengembangkan kerja sama ekonomi kedua negara,” kata Airlangga.