Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat, peta calon presiden dari Partai Demokrat mulai mengerucut. Hasil jajak pendapat pemilih Demokrat mengarah ke Bernie Sanders. Namun, nama Pete Buttigieg cukup bersinar.
Oleh
Rangga Eka Sakti
·5 menit baca
Perebutan tiket calon presiden AS dari Partai Demokrat hingga 18 Februari 2020 mulai mengarah pada delapan kandidat. Mereka adalah Bernie Sanders, Joe Biden, Elizabeth Warren, Michael Bloomberg, Pete Buttigieg, Amy Klobuchar, Tom Steyer, dan Tulsi Gabbard. Dari delapan calon, ada dua kandidat bersaing ketat, Joe Biden dan Bernie Sanders.
Pada Januari 2020, Joe Biden (Wakil Presiden AS di era Presiden Barack Obama) masih memiliki dukungan suara tertinggi di mata pemilih Demokrat. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan ABC News/Washington Post pada 20-23 Januari 2020, Biden mendapat dukungan 26 persen pemilih dan unggul dibandingkan calon lainnya, termasuk senator Bernie Sanders yang meraih 23 persen dukungan pemilih.
Namun, sejak akhir Januari 2020, Sanders mulai menggeser Biden. Analisis data rata-rata dukungan pemilih Demokrat oleh The New York Times pada 18 Februari 2020 menunjukkan perubahan itu. Sanders menjadi calon paling kuat Demokrat. Data tersebut dikumpulkan dari empat lembaga survei sejak awal Januari hingga awal Februari 2020. Sanders menduduki peringkat teratas dengan dukungan pemilih 24 persen, unggul tipis dari Joe Biden yang didukung 23 persen suara.
Apa yang menyebabkan Sanders dapat meraup dukungan pemilih Demokrat?
Di peringkat tiga, ada nama senator dari Massachusetts, Elizabeth Warren, yang memiliki dukungan pemilih 14 persen. Selanjutnya, ada Michael Bloomberg, taipan media yang memiliki dukungan pemilih 10 persen, serta mantan Wali Kota South Bend, Pete Buttigieg, yang didukung 9 persen pemilih.
Data dukungan pemilih Demokrat ini menggambarkan tidak banyak terjadi perubahan dalam komposisi lima kandidat utama yang bakal menjadi penantang calon Partai Republik, yang kemungkinan besar presiden petahana Donald Trump. Namun, kemunculan nama Sanders sebagai kandidat paling atas dengan tingkat dukungan tinggi menarik untuk dicermati. Apa yang menyebabkan Sanders dapat meraup dukungan pemilih Demokrat?
Jaminan sosial
Setidaknya terdapat tiga faktor penopang popularitas Sanders sepanjang Januari-Februari 2020, yaitu donasi publik, pemberitaan media, dan dukungan elektoral. Peningkatan dukungan kepada Sanders berbanding lurus dengan besarnya sumbangan yang diterimanya. Donasi kampanye merupakan sumbangan dana kampanye yang diberikan individu atau lembaga kepada kandidat presiden.
Sumbangan ini menjadi indikasi kepercayaan serta dukungan publik kepada salah satu calon. Jumlah sumbangan kampanye yang diberikan kepada Sanders mencapai 95,9 juta dollar AS. Angka ini lebih banyak daripada donasi yang diberikan kepada Elizabeth Warren (71,1 juta dollar AS) dan Joe Biden (60,8 juta dollar AS). Tingginya donasi itu menggambarkan dukungan besar publik pada pencalonan Sanders.
Faktor berikutnya adalah dukungan delegasi, yang ditunjukkan dengan banyaknya dukungan politisi di partai kepada Sanders. Dari penjaringan di dua kaukus (Iowa dan New Hampshire) yang sudah dilakukan, Sanders mendapat dukungan 21 delegasi. Modal politik yang dimiliki Sanders menjadi modal untuk mengumpulkan dukungan delegasi. Sebelumnya, senator senior asal Vermont ini merupakan pesaing Hillary Clinton dalam nominasi calon presiden dari Partai Demokrat pada 2016.
Tidak hanya itu, Sanders menjadi kandidat Partai Demokrat yang relatif cukup banyak mendapat sorotan media di AS. Sepanjang Januari 2020-14 Februari 2020, pemberitaan tentang Sanders di tiga televisi, yaitu CNN, Fox News, dan MSNBC, mencapai 35.925 berita. Walau masih kalah dari Joe Biden, jumlah pemberitaan tentang Sanders masih merupakan yang kedua terbanyak di antara kandidat presiden dari Demokrat.
Kemunculan Sanders di berbagai media didukung oleh isu kampanyenya. Sejak awal, ia giat menyuarakan kebijakan pro sosial, seperti jaminan kesehatan, pendidikan tinggi gratis, dan kenaikan upah buruh. Ide-ide yang awalnya dianggap terlalu berhaluan kiri tersebut kini diadopsi pesaing-pesaingnya. Elizabeth Warren dan Biden juga menjadikan kebijakan kesejahteraan sosial sebagai jantung dari kampanye mereka.
Biden, yang turut serta membangun kebijakan Obamacare, menaruh perhatian khusus pada program jaminan kesehatan yang sempat ingin dihapus Trump itu. Adapun kampanye Warren menawarkan proposal ”perubahan struktural” yang menyasar pengusaha besar untuk membantu program jaminan kesehatan. Salah satu kebijakan yang ingin didorongnya adalah meningkatkan pajak bagi mereka yang berada di golongan 1 persen warga terkaya guna mengurangi ketimpangan sosial.
Mencermati dinamika politik dari barisan penantang Trump, terlihat Partai Demokrat bukan hanya menawarkan sosok pesaing Trump, melainkan juga makin mengerucutkan isu kampanye. Isu yang dibawakan para kandidat tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini terutama terlihat di tiga kandidat dengan tingkat keterpilihan paling tinggi.
Mengerucutnya isu kesejahteraan sosial melalui jaminan sosial menjadi strategi lain Demokrat dalam menghadapi jargon ”Keep America Great” milik Donald Trump di pilpres November 2020 mendatang. Dinamika politik lain yang harus dicermati dari Demokrat adalah kemunculan nama-nama lain di luar Bernie Sanders dan Joe Biden. Bisa jadi, Demokrat membuat fokus kubu pesaingnya hanya melihat dua kandidat teratas. Padahal, berdasarkan hasil analisis rata-rata dukungan pemilih, terekam pula denyut elektabilitas kandidat lain.
Di luar nama Sanders dan Biden, ada tiga kandidat yang patut diperhitungkan, yaitu Pete Buttigieg, Elizabeth Warren, dan Amy Klobuchar. Dukungan pemilih Demokrat kepada mantan Wali Kota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg, mencapai 9 persen dan menempatkannya di posisi kelima kandidat teratas. Walau secara dukungan pemilih masih tertinggal, Buttigieg mampu unggul di beberapa indikator lain, seperti donasi kampanye. Ia menduduki peringkat dua penerimaan sumbangan terbanyak, yaitu 76,2 juta dollar AS.
Buttigieg juga merupakan kandidat dengan dukungan internal partai terbanyak dengan 22 delegasi. Dukungan elektoral ini bahkan mengalahkan Bernie Sanders. Buttigieg juga unggul tipis atas Sanders di kaukus Iowa. Selain Buttigieg, ada nama Elizabeth Warren. Kandidat terpopuler ketiga ini mendapat banyak dukungan, baik dari internal Partai Demokrat maupun dari simpatisan partai. Dari segi dana kampanye, ia telah menerima sumbangan 71,1 juta dollar AS.
Adapun dari segi dukungan sejawat partai, Warren telah didukung 8 delegasi, lebih banyak dibandingkan yang didapat Biden. Nama lain adalah Amy Klobuchar. Walau hanya memiliki dukungan pemilih di angka 5 persen, ia mendapat dukungan dari internal dan eksternal partai cukup menjanjikan. Dari segi internal, ia didukung setidaknya 7 delegasi Partai Demokrat, jumlah yang lebih banyak dari Joe Biden yang memperoleh 6 dukungan delegasi.
Dari simpatisannya, Klobuchar telah mengumpulkan dana kampanye 25,9 juta dollar AS. Pada akhirnya, memang tak dapat dimungkiri bahwa mengalahkan Trump menjadi poin yang terpenting bagi Partai Demokrat. Selain popularitas, modal dukungan elektoral menjadi salah satu strategi yang dijalankan Partai Demokrat untuk menjaring kandidat. (LITBANG KOMPAS)