Konvoi traktor terus berdatangan dari berbagai daerah menuju Den Haag. Mereka melewati jalan-jalan umum, bukan jalan tol.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
DEN HAAG, KOMPAS -- Para petani Belanda membawa traktor-traktor mereka ke Den Haag, Rabu (19/2/2020). Aksi itu bagian dari protes mereka terhadap kebijakan pemerintahan untuk pengendalian perubahan iklim. Sebab, kebijakan itu dinilai merugikan petani.
Traktor-traktor dari berbagai penjuru Belanda berdatangan sejak Selasa tengah malam. Petani membawa traktor ke dekat stasiun besar Den Haag dan memarkirnya di sana. Di sekitar lokasi itu tersebar kantor-kantor pemerintahan Belanda, termasuk parlemen.
"Kami akan mengguncang Den Haag. Mereka harus mendengar kami," kata Mark van den Oever, Ketua Milisi Pertahanan Petani (FDF), salah satu organisasi petani Belanda.
Hingga Rabu siang, konvoi traktor terus berdatangan dari berbagai daerah menuju Den Haag. Mereka melewati jalan-jalan umum, bukan jalan tol.
Sejumlah jalan di sekitar lokasi unjuk rasa ditutup polisi. Sebab, jalan-jalan itu menjadi lokasi parkir traktor-traktor yang terus berdatangan.
Unjuk rasa itu dipicu kebijakan pemerintah Belanda yang dibuat pada Mei 2019. Dalam kebijakan Belanda, ada langkah pengendalian emisi nitrogen. Sebab, nitrogen oksida lebih banyak memerangkap panas dibanding karbon dioksida. Padahal, selama ini pengendalian dampak perubahan iklim lebih kerap terfokus pada pengurangan emisi karbon yang terutama dihasilkan industri dan transportasi.
Karena itu, Uni Eropa mulai mengendalikan emisi nitrogen di wilayahnya. Pertanian disebut sebagai penyumbang utama emisi nitrogen di Belanda. Untuk memangkasnya, Belanda mendorong pengurangan peternakan dan penggunaan pupuk. Hal itu dianggap sebagai bencana bagi petani Belanda.
Petani Belanda telah beberapa kali berunjuk rasa karena isu itu. Walakin, Den Haag tetap mempertahankan kebijakan pemangkasan emisi nitrogen itu.
Petani Belanda ingin beban pemangkasan tidak hanya diarahkan ke mereka. Beban itu harus dibagikan juga ke sektor konstruksi yang ikut menghasilkan emisi nitrogen.