Wabah Covid-19 di luar China daratan semakin mengkhawatirkan. Di luar China daratan, Korea Selatan memiliki kasus positif terbanyak dan Iran memiliki korban tewas terbanyak.
Oleh
·4 menit baca
SEOUL, MINGGU — Korea Selatan telah meningkatkan kewaspadaannya pada level merah atau level tertinggi menyusul bertambah banyaknya kasus positif Covid-19, Minggu (23/2/2020). Dengan kewaspadaan tertinggi ini, pemerintah bisa menginstruksikan penutupan sekolah dan mengurangi transportasi publik yang beroperasi, termasuk penerbangan dari dan ke Korea Selatan.
Level tertinggi ini pernah diberlakukan di Korea Selatan pada 2009 ketika wabah flu baru yang menewaskan 260 orang. Seusai pertemuan dengan jajaran pemerintahannya, Minggu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melaporkan adanya tambahan 123 kasus baru sehingga total kasus Covid-19 di Korea Selatan menjadi 556 kasus dengan jumlah korban meninggal lima orang. Korban kelima adalah seorang perempuan berusia 57 tahun yang memiliki penyakit ginjal kronis sebelum terjangkit Covid-19.
Moon mengatakan, wabah Covid-19 ”telah mencapai tahap yang krusial” dan dalam beberapa hari ke depan akan menjadi masa yang kritis. ”Kita tidak boleh terbelenggu oleh aturan dan ragu untuk mengambil tindakan yang tegas dan belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Moon.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan menyatakan, 113 dari 123 kasus baru berasal dari kota Daegu dan sekitarnya.
Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan Jeong Eun-kyeong menuturkan, 309 pasien atau 55,6 persen kasus telah dikonfirmasi memiliki keterkaitan dengan gereja Shincheonji di Daegu yang menjadi kluster penularan terbesar. Jeong mengatakan, 534 dari 556 pasien telah ditempatkan di ruang isolasi dan pemeriksaan terhadap 6.039 orang lainnya sedang berlangsung.
Terbesar di luar China
Hari Minggu, Iran melaporkan tambahan tiga korban meninggal akibat wabah Covid-19 sehingga total kasus meninggal menjadi delapan kasus. Setelah ada penambahan 15 kasus baru, total kasus positif Covid-19 menjadi 43 kasus.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Iran menjadi yang terbesar di luar China daratan, pusat penyebarannya. Warga Iran merasa tak nyaman karena wabah mengkhawatirkan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, merinci, dari 15 kasus baru itu, 4 kasus berasal dari Teheran, 7 dari Qom, 2 di Gilan, dan masing-masing 1 kasus di Markazi dan Tonekabon. Otoritas Iran telah menginstruksikan penutupan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lain di 14 provinsi di seluruh Iran sebagai ”langkah pencegahan”.
Ke-14 provinsi itu termasuk wilayah Teheran, Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, dan Kurdistan.
Sementara di kawasan Lombardy, Italia, yang di dalamnya termasuk Milan, kasus positif Covid-19 menjadi 89 dari sebelumnya 54 kasus. Total kasus Covid-19 di Italia 132 kasus dengan korban meninggal dua orang.
Italia menjadi negara pertama di Eropa yang warga negaranya meninggal karena wabah Covid-19. Kedua korban merupakan warga lansia. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mempertimbangkan mengambil ”tindakan luar biasa” untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Otoritas di Venesia, Italia, telah mengumumkan membatalkan karnaval di Venesia yang biasanya dikunjungi ribuan wisatawan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Gubernur Veneto Luca Zaia mengatakan, pembatalan karnaval selama dua hari itu mulai berlaku Minggu malam.
China daratan
Dari China daratan dilaporkan, ada 648 kasus Covid-19 baru sehingga jumlah keseluruhan kasus di China daratan menjadi 76.936 kasus dengan jumlah korban meninggal 2.442 jiwa. Namun, jumlah kasus baru di daratan China dalam beberapa hari terakhir terus menurun di bawah 1.000 kasus sehari. Korban meninggal turun menjadi 97 jiwa per hari.
Kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, dan wilayah lain di provinsi itu, yang merupakan sumber wabah Covid-19, masih diisolasi. Lebih dari 80 persen kasus Covid-19 di China berada di Provinsi Hubei. Sementara di Beijing, mayoritas perumahan telah menerapkan ”manajemen tertutup”, membatasi jumlah orang dari setiap keluarga yang keluar dan masuk.
Mereka yang baru saja tiba di Beijing diharuskan mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Sebuah kluster penularan dilaporkan terjadi di satu rumah sakit Fuxing dengan jumlah kasus positif sebanyak 34 orang. Otoritas distrik Xicheng menyatakan, rumah sakit tersebut telah ditutup untuk melindungi warga di sekitarnya.
Selain rumah sakit, lebih dari 500 kasus positif juga ditemukan di penjara di seluruh China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir dengan kian menyebarnya wabah Covid-19 di luar China. Salah satu yang dikhawatirkan adalah negara-negara di Afrika yang memiliki sistem kesehatan yang rentan. (AP/AFP/REUTERS/ADH)