Covid-19 Mungkin Sudah Bersirkulasi Lama di Washington Tanpa Terdeteksi
Bukan cuma kecepatan penyebarannya yang membuat dunia khawatir terhadap wabah Covid-19. Ternyata, di beberapa tempat, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini diduga kuat sudah bersirkulasi lama tetapi tidak terdeteksi.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
SEATTLE, SELASA — Virus korona baru penyebab penyakit Covid-19 kemungkinan sudah bersirkulasi di negara bagian Washington selama enam minggu tanpa terdeteksi. Kemungkinan ada banyak kasus yang tidak terdiagnosis.
Hal itu disampaikan para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Center dan University of Washington kemarin. Para peneliti menyebutkan, mereka memiliki bukti bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 telah bersirkulasi di negara bagian Washington selama enam minggu tanpa terdeteksi.
Jika hal tersebut benar, kemungkinan ada banyak kasus yang tidak terdiagnosis. Namun, hasil riset ini baru mereka sebarkan di media sosial dan belum juga dipublikasi di jurnal ilmiah atau dijelaskan oleh pakar lain.
Associate professor yang mengumumkan temuan awal itu, Trevor Bedford, mengatakan, kesamaan karakter genetika antara virus pada kasus pertama di Washington pada 20 Januari dan kasus yang diumumkan Jumat pekan lalu menjadi indikasi bahwa kasus terbaru kemungkinan diturunkan dari kasus sebelumnya. Kasus pada 20 Januari merupakan kasus pertama Covid-19 di AS.
”Saya yakin kita sedang menghadapi wabah yang telah berlangsung di negara bagian Washington tanpa terdeteksi hingga kini karena sempitnya definisi kasus, harus memiliki riwayat perjalanan ke China,” katanya di Twitter.
Para pakar lain yang tidak termasuk dalam tim penelitian tersebut hasil temuan itu tidak mengejutkan mereka dan menekankan bahwa bagi banyak orang, terutama yang berusia muda dan sehat, gejala yang ditimbulkan Covid-19 tidak lebih buruk dari flu.
”Menurut kami, penyakit ini banyak menimbulkan gejala yang ringan dan bisa juga tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tidak spesifik dan kriteria positifnya sangat ketat. Jadi, artinya virus ini bisa bersirkulasi dengan mudah tanpa kita ketahui,” kata Justin Lesser, associate professor epidemiologi dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Kerja berkualitas
Ilmuwan lainnya, Adam Lauring dari University of Michigan, menyebutkan, temuan ini merupakan ”buah kerja berkualitas” dari para pakar yang telah melakukan hal serupa dengan virus flu selama bertahun-tahun.
”Mereka menunjukkan data yang mereka miliki dan menunjukkan kerja mereka,” ujar Lauring. ”Ini lebih dari serial cuitan” karena para pakar memiliki basis data yang mendukung yang mereka sebarkan secara daring. Apabila ada sesuatu yang keliru, seseorang pasti akan mengetahuinya.
Sementara itu, kota-kota besar lain, seperti Jakarta, New York, Moskwa, dan Berlin, bergulat menghadapi kasus positif Covid-19 pertama mereka.
Sekolah-sekolah di Jepang kosong, rumah sakit bergerak diterjunkan di Iran, dan Mona Lisa yang tergantung di Museum Louvre, Paris, yang biasanya menatap antrean wisatawan kini hanya menatap ruangan kosong. Museum indah ini ditutup menyusul kasus Covid-19 yang terus menyebar luas.
”Di mana–mana, di banyak negara, kasusnya meningkat dengan cepat,” kata Ian Mackey, ahli virus di University of Queensland, Australia.
Data Johns Hopkins University menunjukkan, hingga Senin (2/3/2020) pukul 22.00 WIB, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 89.198 kasus dengan jumlah korban meninggal 3.048 orang. Covid-19 ini telah menjangkiti 65 negara hanya dalam dua bulan.
Meninggal kedua
Saat ini terdapat 12 kasus positif Covid-19 di Washington, termasuk satu kasus meninggal, Jumat (29/2/2020). Para pejabat kesehatan di Washington mengumumkan ada tambahan korban meninggal, Minggu (1/3/2020) malam atau Senin WIB.
Dalam pernyataannya, otoritas kesehatan di Seattle dan King County mengatakan, korban meninggal itu merupakan seorang laki-laki berusia 70 tahunan. Sebelum meninggal, keduanya dirawat di sebuah rumah sakit di Kirkland. Kedua korban pun memiliki penyakit penyerta yang memperburuk kondisinya.
Seiring terus bertambahnya kasus positif Covid-19, pemerintah negara bagian dan pemerintah federal terus melakukan pemeriksaan. Kasus Covid-19 di AS menyebar tersebar di California, Illinois, Rhode Island, New York, dan negara bagian Washington. Otoritas Seattle juga menyebutkan, ada dua tenaga medis di California yang didiagnosis positif terkena Covid-19.
Sementara di Iran, seorang anggota Dewan Kemanusiaan yang memberikan nasihat kepada pemimpin tertinggi Iran, Mohammad Mirmohammadi (71), meninggal di Teheran setelah sakit Covid-19. Ini menjadi kasus pejabat pemerintah pertama yang meninggal akibat Covid-19 di Iran.
Selain Mirmohammadi, sejumlah pejabat Iran juga positif terkena Covid-19, termasuk Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar dan Iraj Harirchi, kepala gugus tugas pemerintah untuk virus korona. (AP/AFP)