Tiga Warga Rusia dan Seorang Warga Ukraina Jadi Terdakwa
Setelah lima tahun sejak peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines, MH17, sidang pertama kasus ini digelar di Amsterdam, Belanda, Senin (9/3/2020). Empat terdakwa tidak menghadiri sidang ini.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
AMSTERDAM, SENIN — Empat warga Rusia dan seorang warga Ukraina didakwa terlibat pada peristiwa naas jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines dalam persidangan di Amsterdam, Belanda, Senin (9/3/2020). Keempat terdakwa itu, yakni Igor Girkin, Sergey Dubinskiy, dan Oleg Pulatov yang warga Rusia, serta Leonid Kharchenko yang warga Ukraina, tidak hadir dalam sidang tersebut. Sidang berlangsung sekitar 18 menit.
Pada tahun 2014, para terdakwa menduduki jabatan senior di kelompok milisi pro-Rusia di timur Ukraina. Salah seorang terdakwa, Pulatov, hanya diwakili oleh pengacaranya dari Belanda dan Rusia. Jika para pengacara ini mau, mereka bisa mengajukan keberatan awal dan mempertanyakan yurisdiksi pengadilan.
Sistem hukum di Belanda memungkinkan sidang bisa diteruskan tanpa kehadiran terdakwa sekalipun. Jaksa mengatakan, para tersangka telah membantu mengatur sistem rudal Rusia yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat MH17 yang menewaskan 298 orang.
Pesawat MH17 terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17 Juli 2014 ketika ditembak jatuh oleh sistem rudal BUK-TELAR. Rudal ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Moskwa.
Aksi itu menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang total berjumlah 298 orang.
Secara konsisten, Rusia menyangkal terlibat dalam penembakan MH17 sekalipun jaksa penuntut menuduh bahwa sistem rudal BUK yang ditembakkan dibawa ke Ukraina dari pangkalan Brigade Anti-Rudal Udara ke-53 Rusia di Kurs, dan sistem peluncurannya kemudian dibawa kembali ke Rusia.
Pekan lalu, di Moskwa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuding penyidik mengasumsikan Rusia bersalah.
Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyebut sidang ini merupakan ”tonggak sejarah penting dalam akuntabilitas insiden MH17”. Terdapat 10 warga Inggris turut menjadi korban dalam peristiwa ini.
Sidang dibuka oleh Ketua Majelis Hakim Hendrik Steenhuis yang menjelaskan persidangan di Belanda kepada para keluarga korban yang hadir dan menyebutkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadirkan para terdakwa.
”Banyak orang yang telah menanti lama sidang hari ini,” ujar Steenhuis.
”Sidang ini sangat penting bagi kami karena tidak satu pun yang menyangka akan ada sidang,” kata Anton Kotti yang kehilangan tiga anggota keluarganya dalam peristiwa tersebut. ”Kami harap para hakim mendapat bukti-bukti yang cukup untuk menyatakan para terdakwa bersalah.”
Sementara Jon dan Meryn O’Brien terbang jauh-jauh dari Sydney, Australia, untuk menyaksikan sidang pertama kasus MH17. Mereka berharap ada keadilan untuk anaknya, Jack. ”Jika kamu membunuh 298 orang pasti ada konsekuensinya, terlepas siapa kamu. Jadi, kebenaran soal ini penting untuk disampaikan,” ujar Jon. (AP/REUTERS)