Biden Ajak Sanders Bersama Kalahkan Trump di Pilpres
Joe Biden secara meyakinkan memenangi pemilihan permulaan (”primary”) di tiga negara bagian di AS. Ia mengajak pesaingnya, Bernie Sanders, bersatu dan bekerja sama demi mengalahkan Donald Trump pada pilpres AS mendatang.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
WASHINGTON, SELASA — Joe Biden secara meyakinkan memenangi pemilihan permulaan (primary) di Michigan, Missouri, dan Mississippi, Selasa (10/3/2020) atau Rabu waktu Indonesia. Dengan keyakinan dapat memenangi juga di tiga negara bagian lain—Idaho, North Dakota, dan Washington—Biden mengajak pesaingnya di Partai Demokrat, senator Bernie Sanders, untuk menggalang kekuatan bersama demi mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik pada pemilihan presiden bulan November nanti.
Kemenangan mantan Wakil Presiden AS di Michigan juga di Missouri dan Mississippi itu memberikan pukulan serius bagi Sanders dan secara substansial memperlebar jalur Biden menuju pencalonannya dari Partai Demokrat. Harapan Sanders kini tertuju pada negara bagian Idaho, North Dakota, dan Washington, yang hingga berita ini ditulis masih dihitung.
Dengan keunggulan yang diraihnya, Biden ingin menunjukkan kekuatan basis pemilih kelas pekerja dan warga Afrika-Amerika, dua hal yang sangat penting untuk memenangi proses nominasi Partai Demokrat.
Meskipun berhasil meningkatkan jumlah pendukung, Biden masih dihantui oleh sikap sejumlah pemilih yang mempertanyakan posisinya. Hal itu meliputi rencana pengendalian senjata lewat pelarangan senjata serbu dan termasuk program pembelian kembali senjata serbu secara sukarela.
Pada pemilihan permulaan yang digelar Selasa, menandai untuk pertama kali para pemilih menyatakan pilihannya, apakah untuk Biden atau Sanders. Dari hasil sementara, Biden dengan ”mudah” meraih dukungan di negara bagian besar. Sebaliknya, Sanders justru terpuruk. Situasi itu boleh jadi memaksa Sanders untuk berpikir ulang terhadap pencalonannya.
Meskipun unggul dalam pemilihan permulaan, Biden masih berhadapan dengan para pemilih yang mempertanyakan posisinya.
Berbicara setelah memastikan kemenangannya di tiga negara bagian itu, Biden pun menyapa dan mengajak Sanders bekerja sama. Biden mengatakan, keduanya berbagi ”tujuan bersama”. ”Saya ingin berterima kasih kepada Bernie Sanders dan para pendukungnya atas energi dan semangat mereka yang tak kenal lelah,” katanya. ”Bersama-sama kita akan mengalahkan Donald Trump.... Kita akan menyatukan bangsa ini.”
Terpengaruh Covid-19
Sanders tidak berencana untuk berbicara kepada publik pada Selasa malam. Kampanye pilpres AS harus menghadapi ketidakpastian baru di tengah kekhawatiran penyebaran wabah coronavirus disease (Covid)-19. Tim kampanye Sanders mengatakan, semua acara yang telah direncanakan akan diputuskan berdasarkan kasus per kasus, sementara Biden membatalkan acara yang awalnya dijadwalkan di Florida.
Komite Nasional Demokrat juga mengatakan, debat yang sedianya digelar pada hari Minggu (15/3/2020) antara Sanders dan Biden akan digelar tanpa audien. Tidak jelas kapan mereka akan melanjutkan acara publik besar mengingat otoritas dan aparat kesehatan AS telah memperingatkan kemungkinan penyebaran virus korona tipe baru dalam jangka pendek.
Namun, di antara para mantan pejabat Gedung Putih yang penuh harapan dan para pemimpin kelompok liberal yang kuat, Biden tengah mendapatkan momentumnya. Bradley Beychok, presiden dan salah satu pendiri American Bridge 21st Century, seorang super liberal PAC, mengatakan, kelompoknya bakal memilih Biden sebagai presiden AS berikutnya.
Guy Cecil, ketua lembaga Priorities USA, berujar melalui media sosial Twitter. ”Secara matematis sekarang jelas. Joe Biden akan menjadi calon Demokrat untuk posisi Presiden dan @prioritiesUSA akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantunya mengalahkan Donald Trump pada bulan November,” katanyq. (AP/AFP)