logo Kompas.id
InternasionalBagaimana Wabah Flu Spanyol...
Iklan

Bagaimana Wabah Flu Spanyol Berhenti?

Pada 1918-1919, flu Spanyol menjadi pandemi di seluruh dunia dan diperkirakan menewaskan sampai 100 juta orang. Pandemi flu itu sulit diatasi karena terbatasnya teknologi kesehatan dan kondisi dunia yang sedang kacau.

Oleh
Simon Saragih
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vbeaVOxwED4DB0d3j23uD6V0KmY=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FMON-1.jpg
HANDINING

Simon Saragih, wartawan senior Kompas

Wabah Covid-19 membuat banyak orang penasaran tentang sejarah flu yang paling mematikan sepanjang sejarah, yakni flu Spanyol. Pandemi akibat flu Spanyol menewaskan setidaknya 17 juta jiwa. Bahkan, ada perkiraan angka kematian akibat flu Spanyol mencapai 100 juta jiwa sepanjang 1918-1920. Ini wabah flu global bersejarah yang paling parah.

Perkiraan angka kematian tertinggi hingga 100 juta ini didasarkan pada tulisan Niall PAS Johnson dan Juergen Mueller di Bulletin of the History of Medicine, Johns Hopkins University Press, 2002, berjudul ”Updating the accounts: Global mortality of the 1918–1920 ’Spanish’ influenza pandemic”.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000