Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai penyelenggara Banyuwangi International BMX 2020 resmi menunda gelaran tersebut. Maraknya penyebaran pandemi virus SARS-CoV-2 menjadi penyebab ditundanya gelaran internasional ini
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai penyelenggara Banyuwangi International BMX 2020 resmi menunda gelaran tersebut. Maraknya penyebaran pandemi virus SARS-CoV-2 menjadi penyebab ditundanya gelaran internasional yang bakal diikuti puluhan pesepeda BMX dunia.
Semula Banyuwangi International BMX 2020 direncanakan digelar pada 4 hingga 5 April 2020 di Sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga langsung mengirimkan surat pemberitahuan penundaan tersebut kepada PB ISSI dan Persatuan Balap Sepeda Dunia (UCI).
“Alasan penundaan ini murni karena kami ingin memproteksi warga Banyuwangi dan para atlet yang akan berlaga dari potensi persebaran virus korona. Kami meminimlisir acara yang mendatangkan orang asing ke Banyuwangi,” ujar Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi Alvin Kurniawan di Banyuwangi, Kamis (12/3/2020).
Alvin mengatakan, pihaknya tidak dapat memastikan sampai kapan gelaran tersebut ditunda. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan terus memantau perkembangan kasus penyebaranan pandemi Covid-19 ini.
Alasan penundaan ini murni karena kami ingin memproteksi warga Banyuwangi dan para atlet yang akan berlaga dari potensi persebaran virus korona. Kami meminimlisir acara yang mendatangkan orang asing ke Banyuwangi ( Alvin Kurniawan)
Tahun lalu 20 negara turut serta dalam gelaran internasional yang masuk dalam kalender UCI tersebut. Tahun ini, Pemeritah Kabupaten Banyuwangi sudah sempat mengirim undangan ke 55 negara peserta.
“Hingga saat ini sudah ada 10 negara yang merespon. Mereka juga menanyakan bagaimana antisipasi pencegahan Covid-19 di Indonesia dan bagaimana penanganan bila ada atlet yang terjangkit Covid-19. Pertanyaan tersebut tidak mampu kami jawab,” ujar Alvin.
Alvin mengakui, saat ini Banyuwangi belum siap menghadapi situasi terburuk bila terjadi penyebaran virus SARS-CoV-2 saat gelaran Banyuwangi International BMX. Pasalnya saat ini Banyuwangi hanya memiliki satu ruang isolasi dengan dua unit tempat tidur untuk penanganan kasus Corona.
Ditanya terkait pebalap nasional yang berlaga, Alvin mengatakan, sudah ada 87 pebalap yang mendaftar. Dengan adanya penundaan tersebut uang pendaftaran yang sudah dikirimkan ke panitia akan segera dikembalikan.
Mengumpulkan poin
Dalam Banyuwangi Internasional BMX, ada dua kategori yang dilombakan Hors Class (HC) dan Class One (C1). Gelaran ini sejatinya sangat penting bagi Tim Nasional BMX Indonesia dan negara-negara lain yang masih harus berjuang mengumpulkan poin untuk dapat menembus kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
“Suka atau tidak suka, kami harus menghormati keputusan Pemerintah Daerah Banyuwangi yang menetapkan penundaan event BMX kelas C1 dan HC di Banyuwangi. Kami juga terus berupaya menjaga kesehatan atlet, karena bagi kami itu juga penting,” ujar Manager Timnas Balap Sepeda Oldy Sofyan.
Oldy mengatakan, bukan hanya penyelenggaraan Banyuwangi Internasional BMX saja yang terdampak penyebaran Virus SARS-Cov-2. Pelatnas BMX Seharusnya juga mengikuti C1 di Malaysia, CC di Jakarta, serta Seri Terakhir World Cup di Amerika Serikat. Namun seluruh kejuaraan tersebut ditunda bahkan terancam dibatalkan.
Pelatih Timnas BMX Dadang Haries Poernomo mengatakan, penundaan atau bahkan pembatalan sejumlah kejuaraan tersebut berdampak pada persiapan berlaga di Olimpiade. Pasalnya Timnas Indonesia masih membutuhkan poin agar dapat menembus kualifikasi Olimpiade.
“Saat ini Indonesia masih berada di peringkat 16 atau 17 dunia. Padahal untuk dapat berlaga di Olimpiade, Indonesia harus berada di peringkat 11 dunia. Berlaga di sejumlah kejuaraan tersebut penting untuk menambah poin yang dapat membantu mendongkrak peringkat negara,” ujarnya.
Banyuwangi Internasional BMX, menurut Dadang merupakan gelaran yang banyak ditunggu-tunggu oleh para pebalap dunia yang juga sedang berjuang mengumpulkan nilai individu. Di kategori HC, pebalap tercepat mendapat poin individu 90, sedangkan di kategori C1 pebalap tercepat mendapat poin 60.
Saat ini Indonesia masih berada di peringkat 16 atau 17 dunia. Padahal untuk dapat berlaga di Olimpiade, Indonesia harus berada di peringkat 11 dunia. Berlaga di sejumlah kejuaraan tersebut penting untuk menambah poin yang dapat membantu mendongkrak peringkat negara (Dadang Haries)
Dadang mengatakan, di Indonesia bahkan di Asia Tenggara poin HC hanya dapat diperebutkan di Banyuwangi International BMX. UCI hanya menyelenggarakan kejuaraan kategori HC sebanyak 6 kali di masing-masing benua dalam setahun.