Biden Berpeluang Tantang Trump Menuju Gedung Putih
Kemenangan Senator Joe Biden atas Senator Bernie Sanders pada pemilihan permulaan ketiga berlangsung di luar dugaan. Kemenangan ini mengantarkan Biden tinggal selangkah lagi menantang Donald Trump di Pilpres AS.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
MICHIGAN, KAMIS — Kemenangan Senator Joe Biden atas Senator Bernie Sanders pada pemilihan permulaan (primary) ketiga di luar dugaan. Kemenangan ini sekaligus memastikan Biden tinggal selangkah lagi menantang Donald Trump pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat, November 2020.
Sejauh ini hasil pemilihan permulaan di empat negara bagian, yaitu Michigan, Mississippi, Missouri, dan Idaho, menunjukkan Biden memimpin perolehan dukungan delegasi, yakni 823 delegasi. Sanders, yang sempat memimpin pada putaran pertama pemilihan permulaan, hanya didukung 663 delegasi dan memenangi pemilihan permulaan di Dakota Utara.
”Kita akan menyatukan seluruh pendukung partai ini. Malam ini, bersama-sama kita melangkah lebih dekat untuk mengembalikan tata krama, martabat, dan kehormatan ke Gedung Putih,” kata Joe Biden, di depan pendukungnya di Philadelphia.
Kemenangan Biden memutarbalikkan perhitungan bahwa Sanders yang akan menguasai pemilihan permulaan di beberapa negara bagian kali ini. Fakta sejarah bahwa Sanders pernah memenangi pemilihan permulaan di tahun 2016 atas Hillary Clinton tidak cukup membantunya menang dan ini dinilai kemunduran.
Sebaliknya kemenangan Biden di empat negara bagian tadi semakin meyakinkan para mantan staf Gedung Putih dan para pimpinan Partai Demokrat: momentum kemenangan Biden akan segera terwujud.
Dukungan untuk Biden
Bradley Beychok, Presiden American Bridge 21st Century, sebuah gerakan liberal Super PAC (Political Action Committee) akan mendukung pencalonan Biden dan berjanji menggelontorkan dana jutaan dollar AS bagi siapa pun akan menjadi penantang Trump.
Dukungan senada disampaikan Guy Cecil, Ketua Prioritize USA, sebuah organisasi kemasyarakatan yang terafiliasi dengan Partai Demokrat. ”Hitung-hitungan matematikanya sudah jelas sekarang. Joe Biden akan menjadi wakil Demokrat untuk calon Presiden AS dan @prioritizeUSA akan melakukan apa saja untuk membantu dia mengalahkan Trump pada November mendatang,” tulis Cecil melalui akun Twitternya.
Sanders tidak berkomentar mengenai hasil yang diperolehnya. Salah satu pendukung utamanya, Senator Alexandria Ocasio-Cortez dan Senator Ilham Omar, melalui akun Instagram mereka mengatakan, hasil tersebut di luar dugaan para pendukung Sanders.
”Kita adalah keluarga. Kita berada dalam satu barisan untuk memperbaiki iklim demokrasi di negara ini dan mengalahkan Trump. Tetapi, pada saat yang bersamaan, kita tidak harus berhenti memperjuangkan seorang kandidat yang benar-benar mewakili kepentingan kita pada pemilihan permulaan ini,” kata Omar.
Merapatkan barisan
Meski kerap berseteru, dengan keunggulan pada pemilihan permulaan kali ini, Biden mengajak pesaingnya, Sanders, untuk merapatkan barisan, menggalang kekuatan bersama demi mengalahkan Trump yang diusung Partai Republik pada Pilpres AS, November 2020.
Berbicara setelah memastikan kemenangannya di tiga negara bagian itu, Biden menyapa dan mengajak Sanders untuk bekerja sama. Biden mengatakan, keduanya berbagi tujuan bersama. ”Saya ingin berterima kasih kepada Bernie Sanders dan para pendukungnya atas energi dan semangat mereka yang tak kenal lelah,” ujarnya. ”Bersama-sama kita akan mengalahkan Donald Trump. Kita akan menyatukan bangsa ini.”
Dengan keunggulan yang diraihnya, Biden ingin menunjukkan kekuatan basis pemilih kelas pekerja dan warga Afrika-Amerika, dua hal yang sangat penting untuk memenangi proses nominasi Partai Demokrat.
Meskipun berhasil meningkatkan jumlah pendukung, Biden masih dihantui oleh sikap sejumlah pemilih yang mempertanyakan posisinya. Hal itu meliputi rencana pengendalian senjata lewat pelarangan senjata serbu, termasuk program pembelian kembali senjata serbu secara sukarela.