Pemilihan Permulaan Partai Demokrat AS, Sanders Bertahan
Senator Bernie Sanders tetap bertahan meski kalah dalam pemilihan permulaan di Michigan. Memenangi hati dan pikiran pemilih muda AS memberi keyakinan Sanders untuk tetap bertahan menghadapi rivalnya, Joe Biden.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
VERMONT, KAMIS — Dua kali berturut-turut kalah di dalam proses pemilihan pemula di dua kaukus selama dua pekan terakhir tidak membuat Senator Bernie Sanders takluk. Dia memilih bertahan pada kontestasi pemilihan pemula Partai Demokrat 2020 dan mencoba terus membayangi rivalnya, Joe Biden.
Setelah ”menghilang” sesaat seusai kekalahan di Michigan, Mississippi, Idaho, dan Missouri, Sanders akhirnya muncul di hadapan publik, Rabu (11/3/2020) malam waktu Burlington, Vermont, atau Kamis WIB.
Sanders mengakui hasil di empat negara bagian tersebut, khususnya Michigan, yang semula diperkirakan akan memihak kepadanya sebagai sebuah kekalahan.
”Kami kalah dalam hal perhitungan jumlah delegasi. Biden kini mendapat dukungan sekitar 800 delegasi dan kami 600 delegasi,” kata Sanders.
Kekalahan di Michigan menjadi cukup mengejutkan bagi Sanders karena pada pemilihan permulaan tahun 2016, saat dia bersaing dengan Hillary Clinton, dia memenangi pertarungan itu. Dia memenangi hati para calon pemilih, terutama dari kelas pekerja, kulit berwarna, dan pemilih Afrika-Amerika.
Biden sendiri telah membuka lebar-lebar pintunya bagi Sanders untuk bergabung bersama dalam kampanyenya. Namun, Sanders menolak dan menyatakan dirinya akan ”bertarung” dengan Biden pada debat antarkedua kandidat pada akhir pekan ini di Arizona.
Ideologi dan pemilih pemula
Sanders mengatakan, meski mengalami kekalahan dalam perhitungan jumlah delegasi selama dua pekan berturut-turut, dirinya menilai kampanyenya telah ”memenangi” hati dan pikiran para calon pemilih demokrat.
Secara ideologi, menurut dia, kampanyenya berhasil memenangi para pemilih pemula yang sepakat dengan program-programnya yang progresif.
Senator asal Vermont yang berusia 78 tahun itu mengatakan, sejauh ini Biden memang mengantongi dukungan dari sebagian besar pemilih Demokrat. Namun, pendukung Biden, menurut dia, adalah generasi lama, generasi tua, dan tidak akan menjadi tulang punggung masa depan AS di masa depan.
”Kampanye kami memenangi hati dan pikiran sebagian besar anak-anak muda, generasi muda. Bukan hanya yang berusia 20 tahun, melainkan juga 30 tahun hingga 40 tahun. Dan, terus bertambah,” katanya.
Sanders mengkritik isu yang disampaikan Biden dan tim kampanyenya kepada para calon pemilih. Menurut dia, untuk memberikan rasa aman, Biden dan kaum mapan harus berbicara mengenai permasalahan yang akan dihadapi kaum muda yang akan menjalankan negara di masa yang akan datang.
”Kandidat harus memahami dan mendalami isu-isu mereka. Jangan puas hanya menjadi pelayan generasi tua dan kaum mapan,” katanya.
Salah satu hal yang menarik perhatian para calon pemilih Sanders adalah rencana program kesehatan bagi semua (medicare for all). Sebuah program, yang menurut Sanders, akan mengangkat kesejahteraan lebih dari 80 juta rakyat AS yang memiliki utang asuransi kesehatan pada perusahaan asuransi. Sebaiknya, menurut Sanders, Biden justru akan memveto hal tersebut.
Sanders mengatakan, Biden tidak memiliki jawaban atas masalah asuransi kesehatan, sistem peradilan yang hanya berpihak kepada kelompok tertentu dan menargetkan kelompok rasial tertentu saja, serta kenaikan upah minimum.
Dua kekalahan terakhir membuat Sanders membutuhkan lagi setidaknya 57 persen dukungan dari delegasi tersisa dalam pemilihan permulaan yang akan berlangsung hingga pekan pertama Juni mendatang.
Masing-masing kandidat membutuhkan 1.991 dukungan delegasi untuk ditetapkan sebagai wakil partai menghadapi Donald Trump pada pemilihan umum November 2020.
Will Wilkinson, pengamat politik dari lembaga Niskasen Center, seperti dikutip dari The New York Times, mengatakan, kelompok progresif (menunjuk Sanders dan kawan-kawan) harus menyadari kalau sosok Sanders bukanlah jawaban atas permasalahan yang menimpa AS dalam beberapa tahun terakhir.
”Mendukung sosialisme progresif mungkin sekarang meningkat, tetapi tidak cukup baginya untuk bisa menjalankan roda pemerintahan. Demokrat memang ingin melakukan reformasi, tetapi bukan sebuah revolusi,” kata Wilkinson.
Salah satu pendukung Sander, Peter Welch, anggota legislatif di Vermont, mengatakan, meski Sanders telah secara jelas menyatakan tidak akan mundur, dia menyarankan Sanders agar melakukan tur reunifikasi dengan Biden untuk menyatukan suara partai.
”Pada satu titik tertentu, kita harus bersatu, menyatukan suara untuk mengalahkan Trump,” kata Welch. (AFP/AP/REUTERS)