Manila Tetap Macet Jelang Penguncian akibat Penyebaran Virus Korona
Dua hari jelang penguncian Metro Manila, ternyata aktivitas di ibu kota itu belum melambat. Manila tetap macet seperti biasa dan kehidupan berjalan seperti biasanya.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·2 menit baca
MANILA, JUMAT — Jalan-jalan di Manila, ibu kota Filipina, masih terpantau padat pada hari Jumat (13/3/2020). Warga Manila tetap beraktivitas seperti biasa menjelang penguncian atau lockdown Metro Manila untuk mengantisipasi pandemi Covid-19.
Hari Kamis (12/3/2020) malam, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan rencana penguncian Metro Manila. Presiden Duterte akan membekukan penerbangan, pelayaran, dan perjalanan darat dari dan ke Manila. Periodenya berlangsung sejak Minggu (15/3/2020) hingga Selasa (14/4/2020).
Kepada media lokal, Presiden Duterte mengatakan, ”Kami tidak ingin menggunakan terminologi lockdown karena akan mengintimidasi. Namun, ini lockdown. Langkah ini sebuah upaya untuk melindungi dan mengamankan kalian (rakyat) dari Covid-19.”
Menurut data dari laman Worldometers, per Jumat siang, di Filipina tercatat ada lima orang meninggal akibat Covid-19 dengan 52 orang lain positif Covid-19.
Dua hari menjelang lockdown Metro Manila, ternyata aktivitas di ibu kota itu belum melambat. ”Manila tetap macet seperti biasanya. Kehidupan berjalan seperti biasanya,” kata Bambang Susantono, Vice President Bank Pembangunan Asia (ADB), Jumat pagi, kepada Kompas.
Bambang sempat melihat ada warga yang memborong bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari. ”Ya rush kecil-kecilan, tetapi tidak heboh. Begitu ada pengumuman dari Presiden Duterte, Kamis malam, Manila juga tetap macet. Warga tidak panik,” ujarnya.
Jumat pagi, Bambang sengaja berkeliling kota Manila untuk mengamati ibu kota itu. ”Saya ingin mengamati proses menjelang lockdown hingga saat lockdown,” ujar Bambang, yang pernah menjadi Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan RI tahun 2014.
Berdasarkan pengamatan Kompas melalui aplikasi Google Map, kemacetan misalnya, terpantau tak hanya di kota Manila, tetapi juga di kota Quezon dan Pasay. Area Metro Manila memang mencakup Manila dan 16 kota lain di sekeliling kota Manila.
Menurut Bambang, sejak Kamis (12/3/2020), pegawai ADB di Manila juga telah diinstruksikan bekerja dari rumah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Berdasarkan data ADB, kantor pusat ADB di Manila mempekerjakan lebih dari 2.600 anggota staf.
”Salah seorang tamu, yang sempat rapat di ADB, ternyata belakangan positif terkena virus korona. Kami segera disinfektan kantor pusat ADB. Tetapi lebih dari itu, kami juga ingin mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah. Kehati-hatian sangat penting dalam situasi seperti sekarang ini,” ujar Bambang.