Selama Italia Berlakukan Karantina, Penggunaan Data Internet Melonjak
Pemakaian data internet di Italia melonjak lebih dari 70 persen. Sebagian dipakai untuk telekonferensi video sebagai pengganti rapat di kantor. Sebagian lagi untuk mengakses permainan daring.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
Wajib berada di dalam rumah selama hampir sebulan, seperti yang diharuskan di Italia sejak Selasa (10/3/2020), bisa memicu kebosanan. Anak-anak di negara itu mengatasi kebosanan dengan resep yang kerap dilakukan oleh anak di negara- negara lain: menyibukkan diri dengan permainan daring.
Perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan penyedia jasa internet di Eropa pun panen mendadak. Mereka mencatat konsumsi data melonjak sejak perintah karantina berlaku. Roma memutuskan seluruh Italia diisolasi karena virus SARS-CoV-2 telah menginfeksi ribuan orang.
Di peladen-peladen penyedia jasa internet tercatat, konsumsi data antara lain terpakai untuk permainan daring. SPA, salah satu perusahaan telekomunikasi di Italia, menyebut pemakaian data di jaringan mereka melonjak lebih dari 70 persen. Sebagian dipakai untuk telekonferensi video sebagai pengganti rapat di kantor.
Namun, konsumsi data untuk telekonferensi tidak setinggi dengan kala jutaan anak beramai-ramai mengunduh versi terbaru permainan daring yang bisa berukuran hingga 25 gigabita. "Kami melaporkan peningkatan lebih dari 70 persen di jaringan kabel, paling banyak untuk permainan daring," kata CEO Telecom Italia, Luigi Gubitosi.
Lonjakan paling terasa pada Rabu atau sehari setelah perintah karantina diberlakukan di seluruh Italia. Kala itu, sejumlah pelanggan sampai mengeluh tidak bisa mengakses internet karena jaringan terlalu penuh.
"Jaringan Telecom Italia kini bekerja sempurna dengan kapasitas lebih besar dibanding sebelumnya. Masalah yang dilaporkan sebelumnya hanya berimbas pada sejumlah aplikasi," demikian pernyataan resmi perusahaan itu, sebagaimana dikutip Bloomberg.
Persiapan Inggris
Dari Ingggris, Vodafone mengumumkan penambahan kapasitas jaringan sebagai persiapan jika ada perintah karantina. Sampai Jumat, belum ada perintah itu di Inggris.
Vodafone, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar Eropa dan beroperasi di sejumlah negara, ingin memastikan jaringan internet tak macet saat banyak orang harus bekerja dari rumah. Sebagai salah satu pusat keuangan dunia, Inggris mencatat konsumsi data yang tinggi. Komunikasi lintas negara dilakukan lewat internet kecepatan tinggi.
"Semua penyedia jasa telekonferensi video meminta tambahan dalam 10 hari terakhir. Sebagian meminta sampai lima kali lipat," demikian pernyataan Telia Carrier, perusahaan telekomunikasi Swedia yang mengoperasikan kabel serat kaca antarbenua itu.