Dari total kasus yang tercatat di seluruh dunia, yaitu 156.000 kasus, sebanyak 73.968 di antaranya berhasil disembuhkan. Korea Selatan mengumumkan, selama tiga hari terakhir mereka memulangkan 120 pasien.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
SEOUL, MINGGU — Meskipun sejumlah negara melaporkan penambahan kasus baru, jumlah mereka yang sembuh pun terus bertambah. Dari total kasus yang hingga saat ini tercatat di seluruh dunia, yaitu 156.000 kasus, sebanyak 73.968 di antaranya berhasil disembuhkan.
Di luar China, beberapa negara yang sempat mengalami lonjakan jumlah penderita telah melaporkan ada penurunan jumlah penderita. Meskipun tidak mengklaim keberhasilan, Korea Selatan mengumumkan, selama tiga hari terakhir mereka telah memulangkan 120 pasien positif Covid-19 ke rumah masing-masing.
”Jumlah warga yang terinfeksi menurun cukup tajam sepanjang sepekan terakhir. Semula 500 orang per hari pada beberapa pekan dan menjadi hanya 100 per hari pada sepekan terakhir,” kata Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo, Minggu (15/3/2020).
Pemerintah Korsel tidak meniru langkah China yang menerapkan penutupan wilayah. Seoul memilih untuk menggelar tes cepat bagi warga. Mereka membuka layanan tes drive-thru di sejumlah titik di kota-kota, terutama kota yang menjadi pusat penyebaran virus, yaitu Daegu.
Taiwan, negara yang berbatasan langsung dengan China, mengambil langkah signifikan sejak awal Februari lalu. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Pemerintah Taiwan mengaktifkan semacam pusat komando yang bertugas mengumpulkan data, menyelidiki pasien-pasien potensial, dan menelusuri riwayat perjalanan mereka. Pada saat yang sama, mereka mengisolasi para pasien yang terduga terpapar Covid-19.
Taiwan sejak awal Februari telah melakukan pengawasan dan penindakan terhadap warga yang diketahui melakukan perjalanan dari dan ke China, Makau, dan Hong Kong. Mereka diminta untuk mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
Pemerintah Taiwan juga mengirimkan notifikasi berupa informasi kasus terbaru kepada setiap warga melalui gawai mereka. Informasi itu menjadi sangat berguna agar warga mempersiapkan diri.
Chunhuei Chi, profesor kesehatan publik pada Oregon State University, mengatakan, langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Taiwan merupakan hasil pengalaman mereka ketika menghadapi wabah SARS beberapa tahun lalu. ”Negara ini terpukul ketika SARS melanda. Itu adalah pelajaran pahit bagi mereka. Dan, ketika menghadapi kondisi ini, mereka sudah siap,” kata Chi.
Kondisi berbeda
Di sisi lain, peran warga untuk terlibat aktif menjaga diri dan komunitas akan memberi dampak signifikan pada aneka kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau otoritas kesehatan.
Italia, yang saat ini menjadi negara Eropa paling parah terdampak, mencatat peningkatan jumlah kasus hingga 20 persen—dalam satu malam—menjadi 21.000 kasus. Pihak berwenang mengatakan, meskipun penutupan wilayah telah dilakukan sejak 11 Maret lalu, sejumlah warga masih berkumpul di tempat-tempat keramaian. Hal itu dinilai sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Dari Iran dikabarkan, pada hari Minggu tercatat ada 1.209 kasus baru. Hingga saat ini di negara itu tercatat 13.938 kasus Covid-19. Sebanyak 724 di antaranya diikuti kematian.
Kianoush Jahanpour, juru bicara Kemenkes Iran, mengimbau warga untuk tidak bepergian dan tetap tinggal di rumah. Rencana kegiatan keagamaan di beberapa situs suci di Iran telah dibatalkan. (AP/AFP/REUTERS)