Jumlah negara yang menerapkan libur sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19 terus bertambah. Hingga kini sudah 100 negara menerapkan kebijakan ini, 85 negara di antaranya menerapkan libur sekolah secara nasional.
Oleh
Yovita Arika
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Negara yang menerapkan libur sekolah untuk mencegah penyebaran virus korona baru terus bertambah. Jika hingga Senin (16/3/2020) kebijakan libur sekolah ini dilakukan 74 negara, pada Selasa (17/3) bertambah menjadi 100 negara. Dari 100 negara ini, sebanyak 85 negara menerapkan libur sekolah di seluruh negeri dan 15 negara, termasuk Indonesia, menerapkan libur sekolah di wilayah-wilayah tertentu.
Libur sekolah di 85 negara tersebut, berdasarkan data Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Selasa, berdampak kepada 776,7 juta anak. Apabila 15 negara lainnya menerapkan libur sekolah secara nasional, kebijakan tersebut akan berdampak kepada 552,3 juta anak dan 87,7 mahasiswa. Dari 15 negara ini, empat di antaranya dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Kamboja, Filipina, dan Vietnam.
Berdasarkan data UNESCO, libur sekolah di Kamboja diberlakukan di kota Seim Reap dan di Filipina dilakukan di sembilan kota/wilayah. Di Vietnam, libur sekolah diberlakukan seluruh negeri untuk pendidikan usia dini hingga sekolah menengah pertama dan di 13 kota/wilayah untuk sekolah menengah atas. Adapun di Indonesia, yang tercatat di UNESCO, libur sekolah dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Hingga Selasa, libur sekolah di Indonesia juga dilakukan di Banten dan sejumlah kabupaten/kota lainnya.
Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan belajar-mengajar, pembelajaran daring menjadi pilihan. UNESCO mendukung implementasi program pembelajaran jarak jauh skala besar. Lembaga tersebut merekomendasikan aplikasi dan platform pendidikan terbuka yang dapat digunakan sekolah dan guru untuk menjangkau pelajar dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi seluler yang murah.
Belajar di rumah
Di Indonesia, sejumlah sekolah memanfaatkan aplikasi Whatsapp untuk mengomunikasikan tugas-tugas dan materi pembelajaran kepada siswa yang belajar di rumah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar yang dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id. Rumah Belajar ini dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru PAUD hingga SMA/SMK/sederajat.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menyerukan solidaritas dan tindakan untuk mengatasi tantangan yang muncul karena penyebaran virus korona baru ini. UNESCO tengah memantau dampak pada proses belajar-mengajar yang disebabkan libur sekolah ini.
UNESCO menyarankan program pembelajaran jarak jauh direncanakan sebaik mungkin, jangan sampai pula membebani siswa dan juga orangtua untuk mengunduh aplikasi pembelajaran terlalu banyak. Ciptakan komunitas guru, orangtua, dan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan siswa selama belajar jarak jauh.