Pukulan virus korona tipe baru penyebab Covid-19 sangat telak terasa di banyak negara. Sejumlah pemerintah menyiapkan sistem jaring pengaman sosial guna meredakan sakitnya pukulan Covid-19.
Oleh
·4 menit baca
Pukulan virus korona tipe baru penyebab Covid-19 sangat telak terasa di banyak negara. Sejumlah pemerintah menyiapkan sistem jaring pengaman sosial guna meredakan sakitnya pukulan Covid-19.
WASHINGTON, RABU — Sejumlah negara meluncurkan aneka program stimulus dan membangun sistem jaring pengaman sosial. Ini untuk mendukung pengetatan dan pembatasan aktivitas di tengah wabah Covid-19. Warga secara langsung dan pelaku bisnis, mulai dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga besar, menjadi sasaran program stimulus guna mendukung kehidupan ekonomi negara-negara itu.
Amerika Serikat, Selasa (17/ 3/2020), menyiapkan paket stimulus senilai 1 triliun dollar AS. Termasuk dalam program itu adalah pembagian langsung uang tunai 1.000 dollar AS bagi masing-masing warga AS yang masuk dalam program itu. Tercakup juga dalam program tersebut bantuan 50 miliar dollar AS bagi maskapai-maskapai penerbangan besar AS yang terancam kebangkrutan.
Stimulus dan sistem jaring pengaman sosial itu diharapkan ”meredakan” rasa sakit, baik secara langsung maupun secara ekonomi, akibat dampak pengetatan negara bagi pergerakan warganya dalam menghadapi Covid-19.
Di AS, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 100 orang dan mewabah di 50 negara bagian. New York, Washington, dan California menyumbang sebagian besar kasus Covid-19.
Hampir separuh warga AS mendesak Pemerintah AS bertindak lebih agresif untuk memperlambat penularan virus korona tipe baru itu. Mereka ingin pemerintah memberlakukan larangan pertemuan publik besar-besaran dan penutupan semua penerbangan luar negeri.
Presiden AS Donald Trump berupaya menenangkan warganya. Ia mengatakan, sejumlah langkah dilakukan guna menjaga ekonomi AS. Ia yakin ekonomi AS akan kembali bergerak cepat setelah melambat.
Sikap Trump terhadap penanganan pandemi Covid-19 telah berubah tajam dalam beberapa hari terakhir. Setelah sempat menyepelekan ancaman wabah dan fokus pada pasar saham, Trump mulai mendorong tindakan segera guna membendung dampak ekonomi dan korban manusia dari pandemi Covid-19. Gedung Putih, Selasa, mendesak warga AS menghindari pertemuan lebih dari 10 orang.
Perancis juga segera menggelontorkan dana stimulusnya menghadapi efek Covid-19. Pemerintah negara itu menganggarkan dana penanganan krisis senilai 45 miliar euro (50,22 miliar dollar AS) di sektor perekonomian untuk membantu perusahaan dan pekerja.
Utang bertambah
Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire mengingatkan, Covid-19 bisa menekan perekonomian negara itu hingga 1 persen. Adapun paket stimulus yang nilainya hampir setara dengan 2 persen produk domestik bruto (PDB) Perancis itu bakal membebani keuangan publik dan menambah utang nasional menjadi lebih dari 100 persen dari PDB.
”Kami akan akan menyalurkan 45 miliar euro sebagai bantuan ekonomi langsung pertama kami kepada perusahaan dan pekerja,” kata Le Maire kepada radio RTL Perancis.
Dana itu merupakan tambahan dari dana serupa senilai 300 miliar euro yang diumumkan Presiden Emmanuel Macron, Senin lalu. Perombakan anggaran harus dilakukan Pemerintah Perancis karena efek Covid-19 lebih besar.
Sebagai akibat adanya pengeluaran tambahan, kehilangan pendapatan pajak, dan kurangnya pertumbuhan, defisit anggaran sektor publik Perancis diperkirakan meningkat menjadi 3,9 persen dari PDB.
Dari London dilaporkan, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey menyatakan, secepatnya akan menyusun aturan tentang skema pendanaan baru bagi para pelaku UMKM. Kemungkinannya adalah perubahan peraturan tentang UMKM menjadi perusahaan non-keuangan.
Terkait suku bunga, otoritas BoE memiliki opsi untuk memotong suku bunga lebih lanjut dan meningkatkan pembelian aset. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi guncangan ekonomi dari wabah Covid-19.
Rabu pekan lalu, BoE memangkas suku bunga utamanya setengah poin persentase, menembus rekor terendah di level 0,25 persen. Hal itu sebagai respons atas mewabahnya Covid-19 dengan cepat sehingga memicu kekhawatiran akan resesi global dan pasar keuangan yang semakin bergolak.
Bantuan bagi keluarga
Sementara itu, Pemerintah Italia menyetujui stimulus senilai 25 miliar euro (28 miliar dollar AS). Dana itu dimaksudkan sebagai bantuan ekonomi secara langsung bagi keluarga dan perusahaan yang tengah kesulitan di masa penutupan wilayah (lockdown) dalam menghadapi wabah Covid-19. Italia adalah negara yang paling terdampak atas wabah Covid-19 di Eropa. Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di negara itu menembus 2.000 orang.
”Ini adalah paket ekonomi yang berat. Kami tidak pernah berpikir bisa menghadapi banjir ini dengan pel dan ember semata,” ujar PM Italia Giuseppe Conte menggambarkan tantangan besar yang dihadapi negaranya.
Pemerintah Italia tengah mengkaji kemungkinan penambahan waktu kebijakan penutupan wilayah itu.
Program stimulus juga telah diputuskan Pemerintah Spanyol. Spanyol mengumumkan paket senilai 200 miliar euro (220 miliar dollar AS), Selasa. Seperti negara lain, Spanyol juga mengalokasikan dana itu untuk membantu perusahaan serta melindungi pekerja dan kelompok rentan lainnya akibat krisis Covid-19. (AP/AFP/REUTERS)