Setelah Jet Pengebom China, Kapal Perusak Rudal AS Lintasi Selat Taiwan
Setiap kali Taiwan berada dalam tekanan China yang tidak mengakuinya sebagai negara kecuali ”provinsi pembangkang”, kekuatan Amerika Serikat hadir di sekitar Taiwan, termasuk di Selat Taiwan yang sensitif.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
TAIPEI, KAMIS — Kementerian Pertahanan Taiwan, Kamis (26/3/2020), mengonfirmasi bahwa kapal perang USS McCampbell berlayar melewati Selat Taiwan. Kapal perusak rudal milik Amerika Serikat itu berlayar menuju utara selat dan berada dalam pantauan Angkatan Bersenjata Taiwan.
Selat Taiwan adalah salah satu jalur laut paling sensitif, yang tidak saja melibatkan Taiwan dan China, tetapi juga negara lain termasuk Amerika Serikat. Dalam banyak kasus, ketika Taiwan berada dalam tekanan China yang tidak mengakuinya sebagai negara kecuali ”provinsi pembangkang”, kekuatan AS hadir di sana.
Menurut militer AS dan Taiwan, USS McCampbell melewati Selat Taiwan pada Rabu (25/3/2020). Kapal perang ini hadir setelah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taipei akibat jet-jet Angkatan Udara Taiwan mencegat pesawat tempur China yang sempat masuk wilayah udara Taiwan.
Pejabat Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan pada Kamis pagi ini mengatakan, kapal perang USS McChampbell melayari Selat Taiwan ke arah utara. Pegerakan kapal itu berada dalam pengawasan Angkatan Bersenjata Taiwan. ”Ini misi biasa,” kata pernyataan itu, sambil menegaskan tidak ada alasan bagi pihak mana pun untuk merasa khawatir.
Anthony Junco, juru bicara Armada Ketujuh AS, mengatakan, kapal perusak rudal USS McCampbell sedang melakukan ”lintasan rutin di Selat Taiwan pada 25 Maret (waktu setempat) sudah sesuai dengan hukum internasional”.
”Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan hukum internasional,” kata Junco.
Taiwan merupakan masalah teritorial dan diplomatik China yang paling sensitif. Beijing sudah berulang kali menyatakan takkan pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengembalikan negara pulau itu ke bawah kendalinya. Selat Taiwan yang sempit, yang memisahkan Taiwan dari China, adalah sumber ketegangan yang sering berulang.
Ketegangan di Selatan Taiwan terus meningkat dari tahun ke tahun. USS McChampbell berlayar tak lama setelah sebuah jet pengebom China terbang menyusuri udara Selat Taiwan yang sensitif itu. Pesawat pengebom H-6 itu terbang pada akhir Februari setelah jet tempur F-16 Taiwan mencegat jet temput China yang terbang masuk ke wilayah udaranya.
Pada April 2019, China mengerahkan kapal perang dan jet tempur untuk berlatih perang di sekitar Taiwan. Armada China itu bergerak di sekeliling Taiwan. Taipei memperingatkan Beijing agar tak melanggar batas wilayahnya. Pada Januari 2020 pun kapal perang AS juga berlayar di Selat Taiwan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Angkatan Udara China kembali melakukan latihan di dekat Taiwan. Aksi itu menyebabkan sebagian besar militer Taiwan yang didukung AS, walaupun keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik, mencegat dan memperingatkan China.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan, Taiwan tidak terintimidasi latihan perang China di Selat Taiwan, tetapi justru bakal semakin memperkuat Taiwan untuk mempertahankan diri. Namun, ia menuding latihan militer China tersebut provokatif. Ia meminta Beijing lebih memperhatikan upaya memerangi penyebaran epidemi Covid-19 daripada mengancam Taiwan.
AS, seperti kebanyakan negara lain, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Namun, AS merupakan pendukung internasional paling penting bagi Taiwan dan sumber pasokan senjata utama untuk negara pulau tersebut.
Presiden Tsai pada Selasa lalu mengunjungi pangkalan militernya dan kembali memperingatkan China. ”Semua orang tahu, meskipun saat ini ada epidemi (penyakit Covid-19) yang meluas, pesawat militer Komunis China terus mengganggu Taiwan; ancaman mereka terhadap Taiwan dan keamanan regional belum juga reda,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar resmi dari Beijing terkait kehadiran USS McChampbell di Selat Taiwan. Namun, dalam berbagai komentar terkait ketegangan sebelumnya, Beijing selalu mengaskan agar tidak segan-segan menggunakan kekuatan militer untuk merebut ”provinsi pembangkang” Taiwan atas nama prinsip ”Satu China”. (REUTERS/AFP)