Rusia Ingin Rangkul Negara-negara Lain untuk Bergabung Forum OPEC+
Rusia membuka opsi sekaligus mengusulkan tambahan negara-negara dalam forum OPEC+. Tambahan negara yang ditunjang kerja sama diharapkan mendorong kenaikan harga minyak global.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
MOSKWA, JUMAT – Rusia membuka opsi sekaligus mengusulkan agar terdapat tambahan negara-negara dalam forum OPEC+. Semakin banyaknya negara yang tergabung dalam forum produsen minyak itu diharapkan dapat mengangkat dan menjaga keseimbangan harga minyak di pasar global. Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev, Jumat (27/3/2020), mendorong kerja sama lebih untuk merealisasikan semangat itu.
Pernyataan dan ajakan Rusia itu muncul di tengah ketegangan antara Moskwa dan Riyadh terkait produksi minyak. Ketegangan itu telah menyebabkan harga minyak jatuh, bahkan, di bawah level 30 dollar AS per barel sejak awal bulan ini. Tekanan atas harga itu semakin kuat di tengah merosotnya permintaan minyak global akibat pandemi wabah Covid-19.
"Diperlukan tindakan bersama oleh negara-negara untuk memulihkan ekonomi (global). Aksi nyata secara bersama-sama itu juga dimungkinkan dalam kerangka kesepakatan OPEC +," kata Dmitriev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dalam wawancara via telepon dengan kantor berita Reuters.
Dmitriev dan Menteri Energi Rusia Alexander Novak adalah kepala negosiator Rusia dalam kesepakatan pengurangan produksi dengan OPEC. Kesepakatan yang ada itu berakhir pada 31 Maret.
Dmitriev memastikan proses negosiasi itu terus berlangsung. "Kami melakukan kontak dengan Arab Saudi dan sejumlah negara lain. Berdasarkan kontak ini, kami melihat bahwa jika jumlah anggota OPEC + akan meningkat dan negara-negara lain akan bergabung, ada kemungkinan kesepakatan bersama untuk menyeimbangkan pasar minyak," kata dia.
Dmitriev menolak mengatakan siapa yang harus atau bisa menjadi anggota baru dalam bentuk sebuah kesepakatan baru. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada pekan lalu bahwa dia akan terlibat dalam perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia pada waktu yang tepat.
OPEC+ sejauh ini terdiri dari 14 negara anggota OPEC dan empat negara lainnya, yakni Rusia, Meksiko, Azerbaijan, dan Kazakhstan.
Dmitriev mengatakan, krisis ekonomi global tidak terhindarkan karena posisi utang global terhadap produk domestik bruto dunia telah meningkat menjadi 323 persen, seperti sekarang, dari 230 persen pada saat krisis ekonomi sebelumnya tahun 2008. Menurut dia, kasus pandemi Covid-19 menjadi pemicu atas aneka masalah yang sudah ada sebelumnya.
"Upaya untuk memulihkan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat sekarang sama pentingnya dengan sebelumnya, kami akan mengambil semua upaya pihak kami dan berharap Amerika Serikat juga akan memahami bahwa ini perlu," kata Dmitriev.
Pihak Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan para mitranya telah menghasilkan 500.000 alat uji Covid-19 sejauh ini. Lembaga itu berencana meningkatkan produksi menjadi 2,5 juta alat per pekan.
Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Kamis bahwa ia berharap Rusia akan mengalahkan virus korona tipe baru itu dalam 2-3 bulan. Sejauh ini jumlah total orang Rusia yang terinfeksi mencapai 1.000 orang, empat orang di antaranya meninggal.
Dmitriev mengatakan, dia percaya bahwa Rusia harus mengikuti langkah Korea Selatan dan Hong Kong. Dua negara itu telah menunjukkan bagaimana pengujian dapat membatasi penyebaran virus korona tipe baru. Untuk saat ini, RFID dan mitra-mitranya berfokus pada memproduksi tes untuk perusahaan yang membutuhkan mereka. Uji cepat itu digelar bagi para pekerja di pabrik-pabrik yang tersebar di sejumlah kota.
Dmitriev menambahkan, dalam waktu satu bulan, alat uji untuk penggunaan umum yang cepat dan umum akan siap. Warga dapat memesannya di rumah melalui aplikasi layanan pengiriman dan taksi di perusahaan teknologi Yandex dan Mail.Ru. Ia memastikan hanya sepertiga dari semua alat tes itu diekspor.