Tahanan NIIS Picu Kerusuhan di Sebuah Penjara di Suriah
Penjara dikelola milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang berperang melawan pasukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sejumlah anggota militan NIIS diduga berhail melarikan diri.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
AMMAN, SENIN – Para tahanan yang merupakan anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) pada Minggu (29/3/2020) dilaporkan memicu kerusuhan dan berhasil mengambil kendali lantai dasar sebuah penjara besar di timur laut Suriah.
Penjara tersebut dikelola milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS), yang berperang melawan pasukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sejumlah anggota militan NIIS diduga berhasil melarikan diri dari kompleks penjara itu.
Juru bicara SDF, Mustafa Bali, menyatakan pihaknya menggelar operasi penangkapan mereka yang melarikan diri dari penjara itu. Pasukan keamanan diterjunkan ke penjara itu untuk meredam “pemberontakan” di penjara yang berada di wilayah Hasaka itu.
"Situasinya tegang di dalam penjara saat ini dan kami mengirim pasukan anti-teror dan pasukan tambahan untuk mengendalikan situasi," kata Bali melalui media sosial Twitter.
Sebelumnya, televisi pemerintah Suriah menyatakan 12 gerilyawan telah berhasil melarikan diri dari penjara menuju pinggiran selatan Hasaka. Seorang juru bicara koalisi yang dipimpin AS membenarkan kerusuhan itu. Ia menambahkan fasilitas tersebut untuk anggota dan simpatisan NIIS tingkat rendah.
"Koalisi ini membantu SDF lewat pengawasan udara ketika mereka memadamkan pemberontakan di penjara Hasaka," kata juru bicara koalisi pimpinan Kolonel Myles B Caggins III dalam sebuah cuitannya.
Tokoh-tokoh suku Arab yang berhubungan dengan penduduk di daerah itu mengatakan pesawat koalisi AS terlihat terbang di atas sekitar penjara setelah insiden itu. Ada laporan yang belum dikonfirmasi yang menyatakan bahwa beberapa tahanan telah tewas dalam pemberontakan itu.
Sejumlah warga menambahkan aksi kerusuhan itu sendiri merupakan satu dari sejumlah upaya yang dilakukan para tahanan itu. Mereka berupaya melarikan diri dari penjara itu.
Tidak jelas berapa banyak narapidana yang berada di penjara itu. Penjara itu adalah salah satu dari beberapa tempat SDF menahan ribuan tahanan.
Tidak jelas berapa banyak narapidana yang berada di penjara itu. Penjara itu adalah salah satu dari beberapa tempat SDF menahan ribuan tahanan. Banyak di antara yang ditahan adalah anak-anak atau mereka yang ditangkap dengan tuduhan lemah. Misalnya karena mereka dinilai tidak mematuhi kebijakan SDF tentang wajib militer.
Lembaga Human Rights Watch mengatakan, SDF menampung sekitar 12.000 pria dan anak lelaki yang dicurigai berafiliasi dengan NIIS. Mereka termasuk 2.000-4.000 orang asing dari hampir 50 negara.
Para tahanan itu ditahan di penjara yang penuh sesak di mana banyak kondisinya tidak manusiawi, menurut Human Rights Watch dan kelompok-kelompok hak asasi lainnya.
Pasukan pimpinan Kurdi juga menahan sekitar 100.000 perempuan dan anak-anak Suriah serta warga asing yang merupakan anggota keluarga tersangka militan di kamp-kamp kumuh di seluruh wilayah yang mereka kendalikan.
Beberapa orang Arab, yang merupakan mayoritas penduduk daerah di bawah kendali milisi YPG Kurdi Suriah, menuduh Kurdi melakukan diskriminasi.
Namun tuduhan itu ditolak oleh pejabat Kurdi. Lewat dukungan udara dan darat pasukan AS, SDF mengalahkan kelompok militan NIIS di Suriah utara dan timur. Kelompok NIIS sendiri terus berupaya melakukan serangan gerilya sejak kehilangan wilayah signifikan terakhirnya di Suriah tahun lalu. (REUTERS)