AS mengumumkan penundaan pergerakan pasukan dengan alasan menekan laju penularan korona. Beberapa hari selepas pengumuman itu, dua batalyon rudal masuk ke Irak.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
BAGHDAD, SELASA — Amerika Serikat menempatkan rudal Patriot di sejumlah pangkalannya yang jadi sasaran roket di Irak. Total empat batalyon Patriot akan ditempatkan AS di Irak.
Batalyon pertama ditempatkan di Ain al-Asad. Kini, Patriot yang merupakan rudal pertahanan udara itu tengah dirakit. Batalyon lain ditempatkan di Arbil.
Sementara dua batalyon lain masih berada di Kuwait. Sistem rudal Patriot terdiri dari radar berkemampuan lacak tinggi dan rudal pencegat.
Irak keberatan dengan penempatan itu sebab kehadiran sistem Patriot di Irak akan membuat Iran, tetangga Irak sekaligus musuh besar AS, meningkatkan serangan ke Irak.
Pelaksana Tugas Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi menolak semua tindakan militer ofensif tanpa persetujuan Pemerintah Irak. Baghdad juga marah dengan pesawat-pesawat tidak berizin di Irak.
Meski tidak menyebut AS dan koalisinya, pernyataan pada Senin (30/3/2020) waktu Irak itu mengarah ke pasukan pendudukan tersebut. Sejak akhir Januari 2020, izin terbang bagi semua jenis pesawat AS dan koalisinya telah habis. Meskipun demikian, AS tetap menerbangkan pesawat-pesawat nirawak. Sebagian dipakai untuk serangan udara, sebagian lagi untuk pemantauan.
Pada awal Maret 2020, AS mengumumkan akan mengatur ulang penempatan pasukan di Irak. Sebagian pangkalan akan dikosongkan. Sementara pangkalan yang diisi akan dilengkapi sistem penangkal roket C-RAM dan penangkal rudal Patriot.
C-RAM bisa menangkal roket Katyusha dan senjata berpeluncur kecil lain, seperti yang menyasar sejumlah pangkalan AS di Irak. Sementara rudal Patriot dirancang untuk menangkal serangan udara dengan rudal balistik, seperti yang terjadi di pangkalan Asad al-Ain pada Januari 2020.
AS menempatkan C-RAM sebagai pelindung Patriot yang kerap jadi sasaran. Sejumlah batalyon C-RAM telah ditempatkan di Irak dan segera beroperasi di beberapa pangkalan.
Sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan AS menyebutkan, pengiriman C-RAM sudah lama direncanakan. Keamanan prajurit AS di aneka pangkalan di Irak semakin mencemaskan sehingga butuh sistem pertahanan lebih memadai.
Penempatan dua batalyon patriot dilakukan sepekan setelah Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa pergerakan pasukan ditunda sampai akhir Mei 2020. Keputusan itu untuk menghentikan laju penularan Covid-19.
AS tidak hanya menggerakkan dua batalyon patriot. Awal pekan ini, pasukan dari pangkalan K-1 ditarik. Sisa peralatan perang AS di pangkalan itu diserahkan kepada pasukan Irak.
Pentagon tidak menjelaskan ke mana ribuan tentara itu akan ditempatkan. Sejak Januari 2020, AS telah mengumumkan pengosongan sejumlah pangkalan di Irak. Pasukan yang tersisa akan dipusatkan di sejumlah pangkalan yang dilengkapi C-RAM dan Patriot.
Kebijakan AS soal pergerakan pasukan di Irak berubah-ubah dalam beberapa bulan terakhir. AS pernah mengumumkan pengurangan jumlah prajurit di Irak.
Selepas serangan ke sejumlah pangkalan dan kedutaan besar AS di Irak, Pentagon malah menambah jumlah pasokan di negara itu dari 5.000 menjadi hampir 15.000 tentara.
Selanjutnya, AS mengumumkan penundaan pergerakan pasukan dengan alasan menekan laju penularan korona. Beberapa hari selepas pengumuman itu, dua batalyon rudal masuk ke Irak. (AP/REUTERS).