Wartawan Meksiko Ditembak Dua Pria Bersepeda Motor
Meksiko adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan lebih dari 100 wartawan tewas terbunuh sejak tahun 2000.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
VERACRUZ, SELASA — Maria Elena Ferral, seorang koresponden untuk surat kabar Diario de Xalapa, ditembak oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor. Ferral akhirnya tewas akibat tembakan tersebut.
Meksiko adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan lebih dari 100 wartawan tewas terbunuh sejak tahun 2000. Menurut Gubernur Veracruz Cuitlahuac Garcia di Twitter, Senin (30/3/2020) waktu setempat, seorang wartawan disergap dan ditembak mati di negara bagian Veracruz, Meksiko timur.
Koresponden atau wartawan bernama Maria Elena Ferral saat itu hendak masuk ke dalam mobilnya di Papantla ketika tiba-tiba muncul dua pria yang mengendarai sepeda motor dan melepaskan tembakan ke arah Ferral.
Ferral pun terluka. Dua pelaku penembakan segera melarikan diri dari tempat kejadian. Hal itu disampaikan oleh seorang sumber kepolisian di Veracruz.
Penembakan terhadap Ferral tersebut merupakan kasus pembunuhan terbaru yang harus dihadapi para pekerja media di Meksiko yang terkenal sangat berbahaya bagi wartawan.
”Terlepas dari upaya dokter untuk menyelamatkan hidupnya, kami sangat menyesalkan begitu mengetahui bahwa beberapa menit yang lalu wartawan Maria Elena Ferral meninggal dunia,” tulis Cuitlahuac Garcia di Twitter-nya.
Balbina Flores dari kelompok hak asasi media Reporters Without Borders mengatakan, pihak berwenang harus segera menyelidiki peristiwa ini dan memberikan perlindungan kepada keluarga dan rekan-rekannya.
Semakin berisiko
Bekerja sebagai wartawan kini semakin berisiko. Taruhannya adalah nyawa. Menurut laporan Komite Perlindungan Wartawan (The Committee to Protect Journalists), sepanjang tahun 2018, jumlah wartawan yang tewas di seluruh dunia meningkat hampir dua kali lipat.
Hingga 14 Desember 2018, organisasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, itu mencatat, ada 34 wartawan tewas karena terkait dengan pekerjaan mereka dari keseluruhan 53 wartawan yang meninggal.
Sebelumnya, sepanjang 2017, tercatat 18 pembunuhan atas wartawan dari 47 kematian yang didokumentasikan oleh Komite Perlindungan Wartawan.
Laporan yang dipublikasikan pada Rabu (19/12/2018) itu juga memasukkan kasus pembunuhan kolumnis The Washington Post, Jamal Khashoggi. Pembunuhan Khashoggi terjadi pada 2 Oktober 2018 di dalam gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Kasus itu memicu polemik dan dugaan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Ditembak mati
Sementara itu, pada 2019 tercatat dua wartawan radio ditembak mati dua pria bersenjata saat kedua wartawan itu sedang siaran di studio Radio Hamsada di Taloqan, ibu kota Provinsi Takhar, Afghanistan.
”Dua pria bersenjata yang belum teridentifikasi itu memasuki kantor stasiun radio tersebut sekitar pukul 18.00, Selasa. Mereka menembak dua reporter yang berada di belakang mikrofon saat sedang siaran langsung. Kedua reporter itu tewas di lokasi kejadian,” kata Jawad Hejri, jubir Pemerintah Provini Takhar, Rabu (6/2/2019).
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Ini merupakan serangan kedua kepada wartawan di Afghanistan.
Tahun lalu, jurnalis warga, Jawid Noori, diculik dari mobilnya dan dibunuh milisi Taliban di Provinsi Farah. Organisasi Wartawan Lintas Batas mencatat, 60 wartawan dan pekerja media tewas di Afghanistan sejak invasi AS tahun 2001. (AP/AFP)