Pemerintah Indonesia memberlakukan protokol kesehatan di pos-pos perbatasan untuk memastikan WNI yang masuk ke Indonesia aman dari Covid-19. Mereka yang dideteksi memiliki gejala akan dikarantina.
Oleh
ITA/AIN/NDU/MHD/ RAZ/LAS/AGE
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk membendung penyebaran Covid-19, pemerintah menyiapkan protokol guna menangani kedatangan warga negara Indonesia dari luar negeri. Laporan yang diterima Presiden Joko Widodo menyebutkan, sekitar 3.000 warga negara Indonesia pekerja migran dari Malaysia kembali ke Tanah Air dalam beberapa hari terakhir.
”Terkait kembalinya WNI dari luar negeri, prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana melindungi kesehatan WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat di Tanah Air,” kata Presiden pada pengantar rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020).
Karena itu, Presiden menekankan empat hal. Pertama, protokol kesehatan dengan ketat diterapkan di pintu-pintu masuk ke wilayah Indonesia.
Kedua, WNI yang tak memiliki gejala Covid-19 diizinkan pulang ke daerah asal dengan status orang dalam pemantauan, dan harus menjalankan protokol isolasi mandiri dengan disiplin ketat.
Ketiga, WNI yang memiliki gejala Covid 19 harus diisolasi di rumah sakit yang disiapkan, antara lain rumah sakit darurat di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Keempat, disiapkan bantuan sosial untuk mereka.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Selasa, di Jakarta, mengatakan, pekerja migran yang tiba di pintu kedatangan agar melaksanakan protokol kesehatan, mulai dari mengisi kartu kesehatan hingga pemeriksaan kesehatan. ”Jika ada pekerja yang menunjukkan gejala, mereka ditangani terpisah dan dianjurkan melakukan karantina mandiri,” ucapnya.
Kemenlu telah berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia. ”KJRI memberi bantuan bagi WNI yang ingin pulang. Untuk Kuching, mereka pulang melalui batas darat,” ujar Retno.
Arus kepulangan pekerja migran Indonesia mulai terjadi setelah Malaysia dan Singapura memberlakukan pembatasan pergerakan. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Selasa, mengatakan, semua WNI pekerja migran yang masuk lewat sejumlah pelabuhan di Batam langsung dibawa ke Asrama Haji Batam Centre. ”Di sana, kami cek kesehatan mereka sesuai dengan protokol yang ada,” katanya.
Jika ada yang menunjukkan gejala Covid-19, ia akan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan terdekat. Sejak 18 Maret hingga 27 Maret 2020, setidaknya 26.026 WNI dari Malaysia dan Singapura masuk melalui sejumlah pelabuhan di Batam, Karimun, serta Tanjung Pinang.
Pelaksana Tugas Gubernur Kepulauan Riau Isdianto telah meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia tidak melakukan penutupan wilayah agar WNI bisa segera dipulangkan ke daerah asal.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sampai 30 Maret 2020, ada 33.503 pekerja migran Indonesia yang tiba di Tanah Air. Sebagian besar meninggalkan negara tempat mereka bekerja akibat kebijakan penutupan wilayah. Mereka akan diupayakan masuk dalam sasaran program-program jaring pengaman sosial yang sedang disiapkan pemerintah.
Warga negara asing
Untuk menekan penyebaran Covid-19, Pemerintah RI juga melarang semua orang asing masuk dan singgah di Indonesia. Kebijakan baru itu memperluas larangan yang sebelumnya hanya berlaku bagi warga negara tertentu.
”Semua kunjungan dan transit warga negara asing ke wilayah Indonesia untuk sementara dihentikan. Kebijakan baru tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM yang baru,” tutur Retno.