Sanders Mundur, Biden Dipastikan Jadi Lawan Tangguh Trump
Secara resmi, penetapan Biden sebagai capres AS dari Partai Demokrat harus dilakukan lewat konvensi nasional pada Agustus 2020. Jika ditetapkan, Biden akan menghadapi Trump yang hampir dipastikan dicalonkan Republik.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Langkah Joe Biden menuju pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020 semakin ringan setelah Bernie Sanders, saingan utamanya pada perebutan rekomendasi Partai Demokrat, mengundurkan diri dari proses seleksi. Hampir dipastikan dia akan bertarung dengan presiden petahana dari Republik, Donald Trump, pada pilpres nanti.
Sanders mengumumkan mundur pada Rabu (8/4/2020) siang waktu Washington atau menjelang tengah malam WIB. ”Langkah menuju kemenangan semakin mustahil,” kata Sanders kepada para pendukungnya.
Pengumuman disampaikan Sanders kepada para pendukungnya. ”Saya berharap bisa memberikan kabar lebih lebih. Akan tetapi, saya mengerti Anda tahu kebenarannya bahwa kita tertinggal sekitar 300 delegasi dari Wakil Presiden Biden,” ujarnya dalam pernyataan kepada pendukungnya dan disiarkan melalui internet ke kantor-kantor kampanyenya.
Sanders melanjutkan, ”Jadi, sementara kita memenangi pertarungan ideologis dan dukungan dari orang muda serta kaum pekerja, saya menyimpulkan bahwa pertarungan untuk nominasi Demokrat tidak akan sukses. Hari ini saya mengumumkan penghentian kampanye.”
Menurut Sanders, keputusan itu sangat sulit dan menyakitkan. Ia telah berkonsultasi dengan tim pemenangan soal peluang di pemilu. ”Jika melihat adanya peluang nominasi, saya tentu akan meneruskan kampanye. Akan tetapi, tidak ada,” ujarnya.
Dengan keputusan Sanders, proses seleksi bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat hanya menyisakan Biden. Secara resmi, penetapan Biden sebagai capres dari Demokrat harus dilakukan lewat konvensi nasional yang, menurut rencana, digelar pada Agustus 2020.
Jika ditetapkan, Biden akan menghadapi Trump yang hampir dipastikan dicalonkan lagi oleh Partai Republik. Seperti halnya Demokrat, Republik juga akan menggelar konvensi nasional untuk mengesahkan capres yang akan diusung pada Pemilu AS 2020.
Sejumlah anggota tim pemenangan Sanders menyebut senator asal Vermont itu berbicara dengan Biden, Rabu pagi. Melalui telepon, Sanders mengabarkan kepada Biden bahwa ia akan mundur.
Biden menyebut Sanders sebagai suara penting bagi AS. Secara terbuka, ia mengajak pendukung Sanders mendukung dirinya. ”Saya berharap Anda bergabung dengan kami. Anda akan sangat disambut. Anda dibutuhkan,” ujar Wakil Presiden AS periode 2009-2017.
Dukungan
Sampai sekarang, Biden telah memastikan dukungan dari 1.206 delegasi atau pemilik suara di konvensi Demokrat. Setiap bakal capres harus mendapatkan sekurangnya 1.991 dukungan untuk bisa memenangi konvensi Demokrat. Akan tetapi, dengan status sebagai calon tunggal di sisa proses konvensi, Biden hampir dipastikan mendapat nominasi.
Sampai sekarang, Biden telah didukung sejumlah politisi dan mantan pejabat tinggi AS, antara lain disokong dua mantan Menteri Luar Negeri AS, Madeline Albright dan John Kerry. Beberapa mantan menteri dan pejabat tinggi AS juga mendukung dia, antara lain mantan Direktur CIA Leon Panetta.
Dari 232 anggota fraksi Demokrat di DPR AS kini, 110 orang menyokong Biden. Di antara mereka ada John Lewis yang dikenal sebagai tokoh penting di komunitas kulit hitam AS dan pejuang HAM.
”Dia pemberani, bernurani besar, dan penuh keyakinan. Dia akan menjadi presiden yang hebat. Dia akan memimpin negara kita ke tempat yang lebih baik. Dia akan menginspirasi generasi lain untuk berdiri, berbicara, berani, dan tegas. Joe Biden tidak takut menyatakan perdamaian, cinta, dan tidak takut untuk bertarung,” ujar Lewis sebagaimana dikutip CNN.
Selain itu, sejumlah senator Demokrat juga menyokong Biden. Mereka, antara lain, adalah Kamala Harris, Amy Klobuchar, dan Cory Booker yang pernah ikut seleksi bakal capres AS dari Demokrat.
Senator Demokrat yang juga pernah mengejar rekomendasi Demokrat, Elizabeth Warren, belum secara terbuka mendukung Biden. Walakin, Warren pernah menyatakan, Biden adalah contoh orang yang mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Biden disebut sebagai orang yang mampu memimpin dan kini AS butuh pemimpin. (AP/REUTERS)