ASEAN Rumuskan Tujuh Keputusan Penting Mitigasi Covid-19
KTT ASEAN kali ini tergelar, salah satunya, berkat usulan Indonesia, yang menilai penting artinya bagi para pemimpin ASEAN untuk bertemu secara virtual, khusus membahas soal mitigasi Covid-19.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Negara-negara ASEAN menggelar konferensi tingkat tinggi khusus untuk membahas upaya-upaya memerangi pandemi Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, Selasa (14/4/2020). Dipimpin Vietnam selaku Ketua ASEAN 2020, KTT menghasilkan satu deklarasi yang memuat tujuh keputusan penting terkait mitigasi Covid-19.
Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengikuti KTT dari Istana Bogor, Jawa Barat. Seusai mengikuti pertemuan tingkat tinggi itu, Retno dalam jumpa pers secara daring mengatakan, penyelenggaraan KTT tersebut salah satunya berkat usulan Indonesia.
Menurut Retno, Indonesia menilai penting artinya bagi pemimpin ASEAN untuk bertemu secara virtual, khusus membahas soal mitigasi Covid-19. ”Dalam pertemuan itu, para pemimpin meneguhkan prinsip dan spirit kekeluargaan, dan kerja sama ASEAN dalam memberantas pandemi,” kata Retno.
Dalam KTT khusus ini, Retno mengatakan, hampir semua pemimpin menyoroti dua hal besar. Pertama, upaya bersama dalam memerangi pandemi Covid-19. Kedua, pentingnya kerja sama mengatasi dampak Covid-19 di bidang ekonomi.
Pada awal pertemuan, Menlu Vietnam Pham Binh Minh selaku Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) juga menginformasikan perkembangan kasus Covid-19 di Asia Tenggara. Berdasarkan data per 13 April, diketahui ada 19.997 kasus positif Covid-19 dengan 884 kasus kematian.
Para Menlu ASEAN juga menyampaikan kepada para pemimpin ASEAN bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan yang semula diproyeksikan sekitar 4,7 persen harus disesuaikan menjadi 1 persen. Ketua ACC juga menyampaikan, sebanyak 235 kegiatan atau pertemuan yang terpaksa ditunda, disesuaikan, atau dimodifikasi.
Pertumbuhan ekonomi kawasan yang semula diproyeksikan sekitar 4,7 persen harus disesuaikan menjadi 1 persen.
Vietnam menyampaikan sejumlah respons yang selama ini sudah dilakukan AEAN dalam rangka memerangi Covid-19. ”Ada banyak sekali yang sudah dilakukan. Termasuk dari 14 Februari, di mana Ketua ASEAN sudah mengeluarkan pernyataan yang isinya adalah komitmen politik yang tinggi untuk memperkuat respons bersama ASEAN dalam memerangi Covid-19,” kata Retno.
Di dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan empat poin penting. Pertama, pentingnya kerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona baru penyebab Covid-19. Kedua, pentingnya upaya mencegah hambatan lalu lintas barang, seperti bahan makanan, peralatan kesehatan, dan obat-obatan.
”Ketiga, presiden menegaskan pentingnya kerja sama perlindungan warga negara dari negara-negara anggota dan, yang keempat, pentingnya kerja sama dengan negara-negara mitra ASEAN,” ujar Retno.
Tujuh keputusan utama
Di akhir penjelasannya, Retno mengatakan, KTT ASEAN kali ini menghasilkan sebuah deklarasi yang secara garis besar memuat tujuh keputusan utama.
Pertama, pentingnya memperkuat kerja sama dalam upaya melawan Covid-19, seperti saling tukar informasi, pengembangan penelitian, dan pengembangan epidemiologi.
Selain itu, para pemimpin melihat pentingnya memberikan perlindungan bagi warga negara dari negara-negara ASEAN. Misalnya, terkait perlindungan warga negara-negara ASEAN pada masa mitigasi pandemi.
Poin ketiga deklarasi itu menegaskan perlunya memperkuat komunikasi publik dan pentingya upaya memerangi stigmatisasi dan diskriminasi.
Keputusan keempat yang tidak kalah penting ialah komitmen untuk mengambil aksi bersama dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial.
Terkait dengan keputusan itu, para pemimpin ASEAN meminta agar para menteri ekonomi kawasan untuk dapat mengimplementasikan hasil pertemuan para menteri ekonomi pada 10 Maret. Juga agar para menteri menindaklanjuti dengan langkah-langkah persiapan setelah pandemi berlalu.
Hal kelima yang dimuat dalam deklarasi adalah menekankan pentingnya pendekatan komprehensif yang ang melibatkan berbagai pemangkut kepentingan dan lintas sektor.
Selain itu, deklarasi juga memutuskan menugasi para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikan tersambungnya rantai pasokan agar perdagangan di kawasan terus berjalan.
Keputusan terakhir yang tercantum dalam deklarasi adalah realokasi trust fund ASEAN guna mambantu kawasan dalam upaya memerangi pandemi Covid-19.
Terkait dengan kolaborasi dan kerja sama dengan mitra ASEAN, Presiden Jokowi menyebut kerja sama itu termasuk dalam kerangka ASEAN Plus Three, yaitu kerja sama ASEAN dengan tiga negara mitra (Jepang, Korea Selatan, dan China). Ia mendukung pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund untuk menghadapi situasi darurat saat ini.
”Kita harus dorong negara mitra, khususnya negara ASEAN Plus Three, dapat berkontribusi. Kita harus memfokuskan kerja sama pada perkuatan mekanisme kerja sama antara lain dengan Chiang Mai Initiative dan mekanisme lainnya,” kata Jokowi.