Setelah Bernie Sanders mundur dari bakal calon Presiden AS, kini Joe Biden menjadi bakal calon tunggal Demokrat. Dengan ambisi ingin menggusur Donald Trump dari Gedung Putih, Sanders memilih mendukung Biden.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SELASA — Senator Amerika Serikat, Bernie Sanders, mengumumkan dukungannya kepada Joe Biden sebagai bakal calon Presiden AS dari Partai Demokrat. Alasannya, mengalahkan Donald Trump di Pemilihan Presiden AS pada November 2020 harus menjadi prioritas.
”Saya meminta semua orang Amerika, semua (pemilih) Demokrat, setiap (pemilih) independen, saya juga meminta banyak (pemilih) Republikan, agar bersatu mendukung pencalonan Anda,” kata Sanders kepada Biden melalui telekonferensi video, Senin (13/4/2020) malam waktu Washington atau Selasa pagi WIB.
Pekan lalu, Sanders mengumumkan mundur dari seleksi bakal capres AS dari Demokrat. Ia merasa tidak mungkin memenangi proses seleksi. Keputusannya itu membuat Biden menjadi satu-satunya politisi yang mengejar nominasi dari Partai Demokrat. Para pemilik suara Demokrat akan mengesahkan pencalonan Biden atau politisi lain, jika ada, lewat konvensi nasional pada Agustus 2020.
Sanders tidak mau mengulangi kesalahan pada 2016 kala Demokrat terpecah dan tidak sepenuhnya mendukung Hillary Clinton di pilpres kala itu. Sebab, Sanders terlambat mengumumkan dukungan untuk Clinton. Dukungan Sanders kala itu tidak cukup untuk mengubah pilihan para penyokongnya yang dikenal militan.
Diakui Sanders, ada perbedaan pandangan dengan Biden. Walakin, perbedaan itu harus dikesampingkan. Sebab, fokus utama adalah mengalahkan Trump yang berstatus calon petahana pada pemilu kali ini.
”Kita harus membuat Trump menjadi presiden dengan sekali masa jabatan. Saya akan melakukan apa pun untuk mewujudkan itu,” kata senator asal Vermont itu.
Dukungan Sanders disambut gembira oleh banyak pemilih Demokrat. ”Dukungan ini menunjukkan semua ingin mengalahkan Trump. Kami akan sangat bersemangat karena semakin banyak ide progresif dan pemimpin progresif, seperti Elizabeth Warren, Bernie Sanders, dan organisasi akar rumput punya pengaruh pada Biden,” kata mantan pendukung Warren di proses seleksi bakal capres AS dari Partai Demokrat, Adam Green.
Seperti Sanders, Warren juga dinilai sangat sosialis dan telah mundur dari proses seleksi. Akan tetapi, sampai sekarang ia belum secara resmi mendukung Biden. Warren hanya beberapa kali memuji Biden sebagai orang dengan karakter kepemimpinan yang baik.
Empati
Bagi pemilih, ada banyak isu harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan akan mendukung siapa. Salah satu pertimbangan adalah empati calon presiden. Dalam jajak pendapat pada Maret 2020, 43 persen responden menyatakan Trump peduli pada warga AS.
Sebaliknya, 60 responden jajak pendapat yang diselenggarakan Quinnipiac itu menyebut Biden peduli terhadap mereka. Bahkan, 29 persen Republikan, partai yang akan mencalonkan Trump di Pemilu 2020, setuju dengan pernyataan Biden lebih peduli pada warga AS.
”Saya kira pemilih tahu rekam jejaknya dan dia akan terus seperti itu,” kata mantan Gubernur Delaware dan seorang pendukung Biden, Jack Markell.
Poin kerap menjadi salah satu andalan dalam pilpres. Biden diuntungkan dengan rekam jejak sebagai wakil presiden AS di masa Barack Obama. Selama pemerintahan Obama, AS mengesahkan undang-undang pelayanan kesehatan dengan biaya lebih terjangkau untuk seluruh warga AS. (AP)