Sejumlah Tokoh Perempuan Ramaikan Bursa Calon Wapres Pendamping Biden
Bakal calon Presiden AS asal Partai Demokrat, Joe Biden, akan memilih setidaknya 6-12 perempuan calon wakil presiden, termasuk beberapa di antaranya anggota Demokrat yang mencalonkan diri sebagai capres dari Demokrat.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
WASHINGTON, RABU — Sejumlah tokoh perempuan politisi AS meramaikan bursa calon wakil presiden yang berpeluang mendampingi bakal kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. Terkait hal itu, Biden akan membentuk komite khusus pada bulan ini untuk membantunya memilih rekan untuk bertarung dalam pemilihan presiden AS, 3 November mendatang.
”Saya berjanji akan memilih perempuan sebagai wapres. Ada beberapa perempuan yang memenuhi syarat menjadi presiden,” kata Biden, pekan lalu.
Mantan wakil presiden di masa kepemimpinan Barack Obama itu akan memilih setidaknya 6-12 perempuan calon wapres, termasuk beberapa di antaranya anggota Demokrat yang mencalonkan diri sebagai capres dari Demokrat. Jika berjalan sesuai rencana, Biden akan mengumumkan calon pilihannya sebelum konvensi Demokrat, Agustus mendatang.
Siapa pun orangnya nanti, kata Biden, ia harus bisa menggantikan posisi sebagai presiden jika dibutuhkan. Sampai saat ini, AS belum pernah memiliki wapres perempuan. Sebelumnya, pernah ada kandidat wapres perempuan, Geraldine Ferraro, dari Demokrat (1984) dan Sarah Palin dari Republik (2008).
Namun, mereka kalah. Hillary Clinton dari Demokrat juga perempuan pertama yang dinominasikan menjadi presiden, tetapi kalah dari Donald Trump dalam pemilu tahun 2016.
Politisi kulit hitam
Nama-nama perempuan yang disebut-sebut masuk dalam daftar kandidat wapres Demokrat antara lain Kamala Harris (55), senator dari California. Harris secara ideologis sejalan dengan Biden. Ia dikenal sebagai perempuan politisi kulit hitam yang andal. Beberapa penasihat Biden menilai Harris yang lahir dari keluarga imigran Jamaika dan India itu akan membantu kemenangan Demokrat di kalangan pemilih kulit hitam.
Namun, sebagian penasihat Biden tidak mempercayai kesetiaan Harris. Apalagi, setelah ia sempat tajam mengkritik Biden terkait isu ras pada debat awal kandidat presiden Demokrat.
Selain Harris, ada nama Amy Klobuchar (59) dari Minnesota. Ia berjasa karena membantu Biden memenangi negara bagian asal Biden pada Super Tuesday, 3 Maret lalu. Ia diyakini akan bisa menarik hati pemilih kulit putih dari kelas pekerja yang sebelumnya memilih Trump. Klobuchar juga akan bisa membantu memenangi negara-negara bagian di wilayah utara yang menentukan, seperti Minnesota, wilayah yang pernah dimenangi Hillary Clinton.
Namun, sebagian penasihat Biden menilai wilayah Minnesota tidak terlalu penting bagi Demokrat dibandingkan dengan wilayah lain, seperti Wisconsin dan Michigan.
Nama lain yang muncul adalah Gubernur Michigan Gretchen Whitmer (48) yang belakangan namanya sering muncul karena kebijakan karantina dalam penanganan wabah korona yang ketat, tetapi tidak diterapkan dengan konsisten. Selain itu, ada Senator Elizabeth Warren (70) yang dinilai Biden lihai dalam kebijakan dan strategi. Namun, Warren dan Biden berbeda pendapat tentang peran militer AS di dunia dan cara mengubah sistem layanan kesehatan AS.
Faktor pemilih Latin
Urutan selanjutnya, ada Gubernur New Mexico Governor Michelle Lujan Grisham (60), yang menjadi gubernur berdarah Latin pertama di wilayah itu pada 2018. Sebelumnya, ia menjadi anggota kongres selama tiga periode. Selama ini, ia juga termasuk penentang keras kebijakan imigrasi Trump. Untuk menarik suara pemilih Latin, Grisham bisa membantu Biden.
Kelihaian Senator Catherine Cortez Masto (56) dari Nevada, sebagai perantara partai, jaksa agung di Nevada selama dua periode, dan warga Latin pertama yang terpilih menjadi Senat, menarik perhatian Biden. Jika berpasangan dengan Masto, Biden bisa mendapat banyak dukungan dari pemilih Latin yang sebelumnya memilih Senator Bernie Sanders dalam Kaukus Nevada.
Anggota parlemen, Val Demings (63), yang berdarah Afrika-Amerika dari Florida juga sepertinya dipertimbangkan Biden. Apalagi, ia berasal dari Florida, medan pertempuran yang penting dalam pilpres AS. Meski ia termasuk orang yang mendorong proses pemakzulan terhadap Trump, tetapi profilnya kurang kuat.
Calon terakhir adalah mantan pemimpin minoritas di DPR Georgia Stacey Abrams (46). Meski gagal menjadi gubernur Georgia pada 2018, perempuan keturunan Afrika-Amerika dari Selatan itu diharapkan bisa membantu memenangi hati pemilih kulit hitam. Masalahnya, ia tidak memiliki banyak pengalaman di pemerintahan. (REUTERS)