Bakal calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden siap berdebat dengan Donald Trump, kandidat Partai Republik. Langkah Trump dalam merespons pandemi Covid-19 yang banyak dikritik dapat menguntungkan Biden.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT — Bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, menyatakan siap berdebat dengan kandidat kuat dari Partai Republik yang sekaligus presiden petahana Amerika Serikat, Donald Trump. Biden juga berupaya mengantisipasi kemungkinan Trump memundurkan jadwal pemilu.
”Saya sudah tak sabar berdebat dengan Donald Trump. Lewat Zoom, Skype, Slack, Hangout, ataupun langsung. Di mana pun dan kapan pun,” kata Biden di depan pendukungnya, Kamis (24/4/2020) di Washington DC, saat pengumpulan dana secara daring.
Biden dan Partai Demokrat secara terang-terangan terus mengkritik langkah Trump dan kabinetnya dalam menangani pandemi Covid-19. Menurut situs Worldometers.info, jumlah kasus positif Covid-19 di AS mencapai 886.709 kasus dengan 50.243 kasus kematian. Jumlah ini telah melebihi jumlah kasus dan korban meninggal di China, negara asal virus korona baru (SARS-CoV-2).
Satu pernyataan Trump yang dinilai tidak bertanggung jawab adalah soal menyuntikkan disinfektan ke tubuh guna menangkal virus penyebab Covid-19 itu saat bertemu media, Kamis (23/4) waktu setempat atau Jumat WIB.
”Apakah memungkinkan kita bisa melakukan hal itu? Menyuntikkannya (merujuk kepada cairan disinfektan) ke dalam tubuh?” kata Trump saat itu.
Pernyataan itu langsung memicu reaksi, sebagian besar dari para ahli kesehatan dan produsen disinfektan. Dalam pernyataannya, manajemen Reckitt Benckiser, produsen Dettol dan Lysol, mengingatkan agar tidak mencoba saran Trump.
Metode bunuh diri
Vin Gupta, ahli paru-paru, menurut kantor berita NBC News, mengingatkan warga agar jangan mencobanya. ”Gagasan menyuntikkan cairan disinfektan ke dalam tubuh berbahaya dan sangat tidak bertanggung jawab. Menyuntikkan cairan disinfektan adalah metode yang biasa dilakukan seseorang jika ingin bunuh diri,” katanya.
Gedung Putih, Jumat, membantah tudingan yang menyebutkan Trump telah menyarankan penyuntikkan cairan disinfektan untuk mengobati pasien Covid-19. Tudingan itu dinilai telah keluar dari konteks.
Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany menuding media telah secara tidak bertanggung jawab menyebarkan berita negatif yang keluar dari konteks soal Trump.
”Presiden Trump telah berulang kali mengatakan, warga Amerika harus berkonsultasi dengan dokter tentang pengobatan virus korona, suatu hal yang dia tekankan lagi selama briefing kemarin,” kata McEnany.
Biden menduga respons Trump yang tidak tepat dalam penanganan Covid-19 mungkin akan membuatnya memilih menunda jadwal pemilihan presiden.
”Catat kata-kata saya ini. Saya kira dia akan mencoba memundurkan pelaksanaan pemilihan presiden. Dia mencoba merasionalisasi alasan mengapa pelaksanaan pemilu harus sampai mundur,” kata Biden.
Apabila Trump ingin mengubah jadwal pemilihan, tampaknya dia akan menghadapi tantangan yang besar di Kongres, khususnya dari Demokrat. Kalaupun ada perintah eksekutif Trump, itu bisa digugat di pengadilan.
Sebelumnya, dalam jajak pendapat di tiga negara bagian di Midwestern, Biden meraih dukungan 45 persen pemilih terdaftar dan Trump 39 persen. (AFP/REUTERS)