Para ahli mengatakan jumlah tes Covid-19 di India masih rendah sehingga penyakit itu tidak terdeteksi. Namun, lonjakan rawat inap belum terjadi sehingga membuka kemungkinan pembukaan wilayah secara terbatas.
Oleh
BENNY D KOESTANTO/ B Josie Susilo Hardianto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah India menegaskan terus mendukung upaya Indonesia melawan pandemi Covid-19. Penegasan itu mengemuka dalam pembicaraan yang dilakukan Perdana Menteri India Narendra Modi dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pernyataan pers yang dirilis Kedutaan Besar India di Jakarta, Selasa (28/4/2020), disebutkan, kedua pemimpin bertukar pikiran tentang pandemi Covid-19, baik di kawasan maupun dunia.
Dalam pembicaraan melalui telepon itu, Presiden Joko Widodo menghargai dukungan yang diberikan Pemerintah India atas pasokan produk farmasi ke Indonesia. Menanggapi hal itu, Modi meyakinkan bahwa India akan melakukan yang terbaik untuk mencegah gangguan pasokan produk medis atau komoditas lain yang diperdagangkan di antara kedua negara.
”Para pemimpin membahas masalah yang terkait dengan warga yang terdapat di negara masing-masing dan sepakat bahwa tim mereka akan tetap berhubungan untuk memastikan semua fasilitas yang memungkinkan dalam hal ini,” kata pernyataan pers itu.
Lebih lanjut Modi menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra maritim yang penting di kawasan. Kuatnya hubungan bilateral kedua negara akan membantu Indonesia dan India memerangi dampak pandemi.
Langkah India
India dikabarkan tengah mengkaji sejumlah opsi menghadapi pandemi Covid-19. Pembukaan wilayah secara terbatas menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan guna mengurangi tekanan ekonomi di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu.
PM Modi telah menggelar rapat khusus dengan para menteri utamanya pada awal pekan ini. Modi mengatakan, risiko dari pandemi ini masih jauh dari selesai meskipun India mampu menyelamatkan ribuan nyawa lewat perpanjangan masa pembatasan. India telah melaporkan 28.379 kasus infeksi Covid-19 hingga awal pekan ini, dengan 886 kasus di antaranya diikuti dengan kematian. Dari sisi jumlah, angka kasus itu merupakan yang tertinggi di Asia, di luar China.
Para ahli kesehatan mengatakan, jumlah tes Covid-19 di India masih rendah. Belum adanya lonjakan rawat inap di seluruh negeri diduga menjadi alasan kemungkinan pembukaan wilayah secara terbatas. ”(Perdana Menteri) mengatakan, kita harus memberi arti penting bagi ekonomi dan melanjutkan perjuangan melawan Covid-19,” demikian Pemerintah India dalam pernyataannya.
Ekonomi India, yang sudah tumbuh pada laju paling lambat dalam beberapa tahun sebelum pandemi melanda, dapat berkontraksi pada tahun fiskal yang dimulai April ini. Ekonom mengingatkan tekanan ekonomi lebih lanjut akan membuat lapangan pekerjaan semakin langka bagi populasi mudanya.
Salah satu jalan keluar dari pembatasan wilayah selama 40 hari adalah mengizinkan negara-negara bagian yang paling tidak terdampak untuk kembali beraktivitas. Kebijakan itu diambil sambil tetap menjaga ketat zona merah yang meliputi kota-kota besar, seperti Mumbai dan Delhi.
Secara terpisah, Pemerintah Pakistan juga berusaha mengurangi tekanan ekonomi negara itu. Paket stimulus senilai 316,56 juta dollar AS siap digelontorkan Islamabad, dengan 3,5 juta di antaranya untuk pembayaran listrik bagi 3,5 juta usaha kecil selama tiga bulan ke depan.
Pemerintah Pakistan memperpanjang masa pembatasan wilayah secara nasional hingga 9 Mei mendatang. Kebijakan itu akan dimodifikasi dengan mengoptimalkan pelacakan dan penelusuran kasus yang ditargetkan, sambil memungkinkan kegiatan industri dan komersial dilanjutkan di bawah protokol ketat. (AP/REUTERS)