25 Negara Bagian di AS Mulai Longgarkan Pembatasan Sosial
Belum dijelaskan apakah perusahaan bisa beroperasi kembali. Belum dijelaskan pula berapa banyak pemilik bisnis dan karyawan mereka yang akan kembali bekerja.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
NEW YORK, JUMAT — Sebanyak 25 negara bagian di Amerika Serikat mulai melonggarkan pembatasan sosial dalam menghadapi pandemi Covid-19, Kamis (30/4/2020). Langkah itu diambil setelah angka pengangguran di negara adidaya itu melonjak hingga 18,4 persen dari populasi usia tenaga kerja. Ini angka persentase pengangguran tertinggi sejak masa Depresi Besar pada era 1930-an.
Pelonggaran itu terjadi di sebagian besar negara bagian yang berada di wilayah Selatan, Midwest, dan wilayah Barat. Pelonggaran itu dimulai di Georgia, lalu akan disusul beberapa hari mendatang di Texas dan Florida.
Tidak disebutkan atau dijelaskan apakah perusahaan bisa beroperasi kembali. Tidak jelas pula berapa banyak pemilik bisnis dan karyawan mereka yang akan kembali bekerja dan berapa banyak pelanggan yang akan kembali ke toko-toko dan restoran.
Penutupan wilayah dan jaga jarak sosial dipilih otoritas AS dalam menghadapi pandemi kali ini. Penutupan sekolah, kawasan bisnis, dan tempat pertemuan sosial lainnya menjadi bagian dari kebijakan itu. Namun, impitan ekonomi yang dirasakan warga, terlihat dalam sejumlah data terbaru, memberi tekanan baru kepada pemerintah atas kebijakan pembatasan sosial itu.
Untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir, pada pekan ini ratusan pengunjuk rasa, termasuk anggota kelompok milisi bersenjata, memadati Gedung Kongres Michigan di Lansing. Mereka menuntut diakhirinya perintah tinggal di rumah yang diterbitkan Gubernur Gretchen Whitmer. Protes terbaru itu dipicu oleh permintaan sang gubernur untuk memperluas kondisi darurat di tengah pandemi Covid-19 itu.
Berdasarkan data terbaru, AS mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat Covid-19 dalam periode 24 jam untuk hari ketiga berturut-turut. Data itu adalah data terbaru pada Kamis (30/4) yang dilaporkan Johns Hopkins University. AS, negara yang paling terpukul oleh pandemi dalam sisi jumlah kematian, mencatat 2.053 kematian pada Kamis. Sebelumnya, pada Rabu, tercatat 2.502 kematian, dan 2.207 kematian pada Selasa. Jumlah total kematian akibat Covid-19 di AS hingga Kamis pekan ini mencapai 62.906 orang.
Keputusan pada gubernur
Beberapa pekan setelah menegaskan kewenangan total terkait pembukaan wilayah di tengah pandemi, Presiden AS Donald Trump justru menyerahkan sebagian besar keputusan atas wilayahnya kepada masing-masing gubernur negara bagian. Mereka berhak memutuskan berdasarkan kondisi masing-masing negara bagian.
Jumlah total kematian akibat Covid-19 di AS hingga Kamis pekan ini mencapai 62.906 orang.
Gedung Putih hingga kini menolak memperpanjang pedoman pembukaan kembali wilayah pada 16 April. Namun, para ahli medis di AS mengatakan, kondisi saat ini masih belum terpenuhi untuk membuka wilayah. Ditegaskan pula, tindakan secara prematur terkait kebijakan penutupan wilayah itu akan berisiko memperbesar penularan wabah Covid-19.
Namun, sejumlah warga, khususnya para pelaku demonstrasi, berkeras bahwa mereka merasa relatif aman untuk berkegiatan dengan menjaga jarak aman dan menjaga jarak sosial. Pemeriksaan pun dikatakan akan diperluas, sekaligus mengoptimalkan kegiatan pelacakan sosial warga yang terinfeksi virus itu.
”Anda tidak bisa hanya melompati hal-hal ke situasi di mana Anda benar-benar ’menggoda’ (virus) untuk pulih kembali. Itulah hal yang saya khawatirkan,” kata Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, pada acara ”Today” di media NBC.
Los Angeles County menjadi area metropolitan utama AS pertama yang menawarkan tes virus korona tipe baru penyebab Covid-19 secara gratis untuk semua orang. Permintaan yang tinggi mengakibatkan situs web pemerintah wilayah itu terganggu.
Tes-tes tersebut didanai sebagian lewat dana hibah Rockefeller Foundation melalui badan amal yang didirikan aktor Sean Penn. Tes itu harus disediakan di daerah berpenduduk sekitar 10 juta orang atau daerah terpadat di AS.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, pihaknya akan mempekerjakan ribuan orang untuk sebuah proyek padat karya, yakni melacak kontak manusia dari individu yang dites positif terpapar Covid-19. Tekanan sosial untuk kembali ke kehidupan normal warga seperti sebelum pandemi terlihat muncul dan tumbuh ketika wabah itu tampaknya telah memudar di sebagian besar wilayah.
Namun, jumlah kasus Covid-19 terpantau masih meningkat di banyak negara bagian. Memang, puncak jumlah kasus tampaknya telah dicapai di Negara Bagian New York, pusat penyebaran wabah AS, dan tempat-tempat lain. Akan tetapi, Pennsylvania, Kansas, Wisconsin, Virginia, Arizona, Minnesota dan Nebraska melaporkan rekor jumlah kasus baru pada Kamis. Bahkan, beberapa negara bagian, termasuk New Jersey, Texas, Massachusetts, Ohio, Indiana, Virginia Barat dan New Mexico, membukukan angka tertinggi baru dalam jumlah kematian harian.
Gubernur New Jersey Phil Murphy, yang berencana membuka kembali taman-taman negara bagian dan lapangan golf pada Sabtu (2/5) pekan ini, berkunjung ke Gedung Putih pada Kamis. Ia mengatakan, pemerintah federal memberikan 550.000 alat uji virus korona kepada negara bagiannya serta 750.000 alat swab untuk mengambil sampel. (AFP/REUTERS)