Karantina Wilayah Mengendur, Warga Nikmati Udara Luar
Kehidupan warga di banyak negara seperti berdenyut kembali sejalan dengan karantina wilayah yang mulai dilonggarkan. Apalagi di beberapa wilayah, musim semi yang cerah dan hangat menyambut di luar rumah.
Oleh
Adhitya Ramadhan
·3 menit baca
NEW YORK, MINGGU — Seiring dengan pengenduran kebijakan karantina wilayah di banyak negara, warga mulai keluar dan menikmati suasana di luar rumah, Minggu (3/5/2020). Mereka bersukaria di pantai dan taman kota. Namun, warga tetap memakai masker dan menjaga jaga jarak fisik.
Di Amerika Serikat dan Eropa, misalnya, cuaca musim semi yang cerah dan hangat semakin membuat orang-orang keluar untuk menikmati sinar matahari. Selama berminggu-minggu sebelumnya hanya berdiam di dalam rumah untuk menghindari penularan Covid-19,
Puluhan negara bagian di AS mulai mengizinkan toko-toko, restoran, dan tempat usaha lain beroperasi kembali dengan ketentuan harus menerapkan batasan tertentu. Misalnya, mereka harus mengatur fisik untuk mencegah Covid-19 kembali menyebar.
Negara Bagian New Jersey, AS, mulai membuka taman-taman kotanya mulai Sabtu (2/4/2020) waktu setempat. Namun, kapasitas parkir kendaraan di taman dibatasi hanya 50 persen sehingga banyak warga yang datang ke taman tidak pada pagi atau siang hari, tetapi sore hari.
Hampir setiap orang pun mematuhi kebijakan jaga jarak sosial. Dalam pertemuan hariannya, Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan,”Sejauh ini bagus.”
Di New York, Kepolisian Kota New York menerjunkan 1.000 personel akhir pekan ini untuk menegakkan kebijakan jaga jarak sosial dan larangan berkerumun di ruang publik.
Personel polisi itu berpatroli berjalan kaki, naik sepeda, juga mobil membubarkan kerumunan dan mengingatkan warga yang berjemur untuk tetap menjaga jarak fisik sejauh lebih kurang dua meter.
”Saya yakin cuaca yang hangat membuat warga keluar rumah,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo, Sabtu (2/5/2020). ”Anda tidak bisa terus-menerus berada di dalam ruangan. Orang akan keluar rumah dan itu bagus untuk jalan kaki. Tapi tetap patuhi jaga jarak fisik dan pakai masker.”
Sementara itu, pesawat tempur dari Blue Angels, Angkatan Laut AS, dan Thunderbirds dari Angkatan Udara AS menarik perhatian warga ketika terbang melintas di Atlanta, Baltimore, dan Washington. Aksi itu untuk menghormati pekerja medis yang berada paling depan penanganan pasien Covid-19.
Di Atlanta, para pengendara motor berhenti di jalan raya, sementara sebagian warga pergi menuju tempat terbuka, termasuk di atap rumah untuk melihat pesawat tersebut melintas.
Di Spanyol di mana terdapat lebih dari 25.100 kasus meninggal akibat Covid-19, orang-orang mulai keluar rumah pada Sabtu untuk pertama kalinya sejak kebijakan karantina wilayah dimulai 14 Maret 2020.
”Saya merasa baik-baik saja tapi lelah. Kamu tentu tahu bahwa sudah sebulan dan saya merasa tidak terlalu fit,” kata Cristina Palomeque (36) di Barcelona.
”Sejumlah orang berpikir mungkin terlalu dini karantina wilayah dilonggarkan, tapi penting juga untuk keluar rumah berolahraga agar tetap sehat,” kata Palomeque lagi.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan, warga Spanyol berhak merasa lega setelah berminggu-minggu menjalani karantina wilayah di rumah. Tapi, warga juga perlu tetap berhati-hati.
Di China, kompleks Kota Terlarang, taman kota, dan juga museum mulai dibuka kembali untuk umum untuk pertama kalinya.
Sementara itu, di sejumlah negara, seperti Rusia, kasus Covid-19 tetapi tinggi. Pada Minggu (3/5/2020), Rusia melaporkan 10.633 kasus baru Covid-19 sehingga total jumlah kasus Covid-19 menjadi 134.687 kasus. Kasus harian itu merupakan yang tertinggi sejauh ini.
Meski demikian, laju kematian akibat Covid-19 telah melambat dalam beberapa hari terakhir, bahkan relatif lebih rendah, dari negara lain. Total kasus meninggal 1.280 kasus setelah dalam 24 jam terakhir ada tambahan 58 kasus.
Menurut otoritas di Rusia, laju kematian yang rendah disebabkan karena Rusia mengalami lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini setelah lonjakan kasus terjadi di negara lain. (AP/REUTERS)