Pakai Pesawat Carter, Ratusan WNI Kru Kapal Pesiar Jerman Tiba di Tanah Air
Kapal pesiar AIDA menghentikan seluruh operasi pelayarannya mulai 13 Maret lalu setelah menghentikan dua jalur pelayaran di kawasan Asia pada Februari 2020. Kru dari Indonesia telah dipulangkan hari Minggu (3/5/2020).
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
FRANKFURT, MINGGU — Sebanyak 239 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai kru AIDA Cruise (AIDAstella dan AIDAnova), perusahaan kapal pesiar Jerman, tiba di Tanah Air. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (3/5/2020), dengan pesawat carter maskapai Condor.
Informasi yang diperoleh Kompas, mereka diterbangkan dari Bandara Frankfurt, Jerman, Sabtu (2/5/2020) petang. Sebelum dari Frankfurt, para kru diberangkatkan dari Canary Island, Spanyol, pada hari yang sama.
Hannan Gazali, pejabat Pensosbud KBRI Berlin, mengatakan, sebelum repatriasi kru kapal AIDA, sebanyak 56 anak buah kapal Mein Schiff 4 telah direpatriasi pada 16 April 2020. Saat itu mereka menggunakan pesawat komersial melalui koordinasi KBRI Berlin, KJRI Hamburg, dan KJRI Frankfurt.
Mengutip keterangan Hansjörg Kunze, Vice President for Communication AIDA, Hannan menyebutkan AIDA telah menghentikan seluruh operasi pelayarannya sejak 13 Maret lalu. Penghentian pelayaran AIDA itu dilakukan setelah pembekuan dua jalur pelayaran di kawasan Asia pada Februari 2020.
Sejak itu, sebagian besar dari 14 kapal pesiar telah disandarkan di Canary Island dan Tenerif, Spanyol.
Setelah keputusan penghentian pelayaran, AIDA berupaya memulangkan para penumpang ke negara mereka masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan memulangkan dan mengamankan para kru dan pegawai menuju negara asalnya.
”Kami sangat bersyukur respons dan koordinasi cepat dengan berbagai pihak sangat baik, termasuk tanggapan dan fasilitasi yang diberikan KBRI Berlin,” jelas Hannan, mengutip Kunze.
Informasi awal rencana kepulangan para kru kapal AIDA diperoleh KBRI Berlin pada 23 April 2020. Sejak itu, koordinasi intensif dilakukan KBRI Berlin dengan otoritas terkait di Jerman, di Indonesia, serta pihak maskapai Jerman, Condor.
Tidak seperti pemulangan dalam kondisi normal, pemulangan pada masa pandemi ini membutuhkan banyak koordinasi.
Manajemen AIDA juga sangat kooperatif dan memperhatikan standar kesehatan bagi para awaknya. Tim dokter AIDA senantiasa memantau kesehatan krunya dan berkoordinasi dengan the US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta German Robert-Koch-Institute (RKI).
Pihaknya juga memastikan para awak kapal yang dipulangkan tidak terpapar Covid-19 dan telah dites sesuai standar protokol kesehatan yang berlaku di negara penerima.
Dubes RI di Berlin Arif Havas Oegroseno juga membenarkan informasi tersebut. ”Melalui koordinasi kami dengan pihak AIDA, kami secara tegas mensyaratkan para anak buah kapal yang dipulangkan harus memiliki sertifikat kesehatan bebas Covid-19 yang dikeluarkan instansi berwenang,” tuturnya.
Dubes Oegroseno menambahkan, sebelum repatriasi anak buah kapal AIDA hari ini, telah dilakukan repatriasi 56 anak buah kapal Mein Schiff 4. Pemulangan dilakukan pada 16 April 2020 dengan pesawat komersial, melalui koordinasi KBRI Berlin, KJRI Hamburg, dan KJRI Frankfurt. Dalam waktu dekat, ada beberapa anak buah kapal dari kapal lain yang rencananya juga akan dipulangkan.
Pesawat carter Condor, DE 8536, yang mengangkut anak buah kapal WNI, diberangkatkan dari Bandara Frankfurt pukul 15.45 waktu setempat. Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (3/5/2020), mereka akan langsung dipulangkan ke daerah asal dengan bus.
Untuk anak buah kapal yang berdomisili di Sulawesi, menurut rencana mereka akan diinapkan di hotel terlebih dahulu hingga penerbangan dalam negeri tersedia kembali. Seluruh biaya pemulangan para kru, termasuk untuk pengaturan transportasi dan akomodasi di Indonesia, ditanggung pihak AIDA.
Setidaknya terdapat 1.000 WNI yang bekerja di perusahaan AIDA. Sebagian besar bekerja sebagai awak kapal dan beberapa orang sebagai staf kantor yang berpusat di Rostock dan Hamburg, Jerman. Hansjörg Kunze menyebutkan para kru yang dipulangkan ke negaranya telah dipenuhi hak gajinya.
Sebagian memang ada yang telah habis masa kontraknya. Sementara bagi mereka yang masa kontraknya baru akan habis dalam beberapa bulan ke depan, pihak perusahaan akan memberikan gaji untuk 60 hari ke depan, yang akan dibayarkan setelah mereka tiba di negaranya.
”Dari pengamatan kami, para kru asal Indonesia termasuk yang paling ramah dan banyak disenangi penumpang, terutama yang berbahasa Jerman. Mereka adalah pekerja yang gigih dan telaten. Kami berharap, setelah situasi kembali normal nanti, mereka dapat kembali bekerja di perusahaan kami,” tutur Kinze.
AIDA merupakan perusahaan kapal pesiar dengan total pegawai sekitar 15.000 orang dengan 13.500 orang di antaranya awak kapal. Armada kapal AIDA beroperasi di wilayah Mediterrania, sekitar Canary Islands, di sebelah utara Laut Baltik, Karibia, Amerika Utara, Dubai, dan Asia.
Sejak 2004, perusahaan ini tergabung dalam Costa Group. Selain itu, perusahaan ini juga anggota Carnival Corporation & Plc yang merupakan salah satu organisasi jasa perjalanan liburan terbesar di dunia.
Perusahaan kapal pesiar merupakan salah satu bisnis yang terpukul keras akibat meluasnya wabah Covid-19. Para pekerja juga kini dalam ketidakpastian dan terus berharap pandemi cepat berakhir.