Tarik Ulur Pembukaan Wilayah Dialami Sejumlah Negara
Sikap berhati-hati antara lain tetap ditunjukkan Australia dan Selandia Baru. Padahal, dua negara itu mencatat penambahan kasus infeksi baru Covid-19 tak lebih dari 10 kasus secara harian selama beberapa pekan terakhir.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
SYDNEY, SENIN — Tarik ulur mewarnai wacana, rencana, hingga persiapan pembukaan wilayah seusai kebijakan pembatasan dan penutupan wilayah di sejumlah negara. Ada tarikan kuat antara harapan untuk lepas dari tekanan ekonomi dan kekhawatiran penambahan atau penularan baru Covid-19 yang belum kunjung usai.
Di Amerika Serikat, sekitar setengah dari 50 negara bagian di negara itu telah membuka kembali kegiatan bisnis dan ekonomi mereka pada akhir pekan lalu. Namun, sejumlah pemerintah daerah, termasuk Gubernur New York Andrew Cuomo, menyatakan langkah itu masih terlalu dini.
Pandangan serupa mengemuka di Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson, yang terpapar dan berjuang melawan Covid-19 bulan lalu, mengatakan pada Minggu bahwa negara itu sudah melewati puncak pandemi. Namun, ia menilai saat ini masih terlalu dini untuk melonggarkan tindakan penutupan wilayah.
Sikap berhati-hati juga ditunjukkan sejumlah pemerintah di negara lain, termasuk Australia dan Selandia Baru. Dua negara itu mencatat penambahan kasus infeksi baru Covid-19 tidak lebih dari 10 kasus secara harian selama beberapa pekan terakhir. Sementara di Perancis, negara itu berencana tidak akan mengarantina warga Uni Eropa yang masuk ke negara tersebut setelah wilayah Perancis dibuka lagi pascapenutupan.
Hingga Senin (4/5/2020) dikabarkan, angka positif kasus Covid-19 global telah melampaui 3,5 juta kasus dengan hampir 250.000 di antaranya diiringi dengan kematian. Angka kasus infeksi Covid-19 itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sama dengan kasus influenza musiman per tahun yang ada di kisaran 3 juta-5 juta kasus.
Di sisi lain, data menunjukkan jumlah penambahan kasus baru maupun kematian—secara harian—cenderung melambat dibandingkan dengan sebulan lalu. Secara global, ada 84.004 kasus baru selama 24 jam terakhir.
Namun, para ahli memperingatkan adanya kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 yang tidak terdata karena tidak dilaporkan. Hal yang sama mencakup infeksi dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, plus kondisi tidak semua orang dengan gejala diuji. Pada saat sama, sebagian besar negara hanya mencatat kematian di rumah sakit, yang berarti kematian di rumah-rumah pribadi dan panti jompo bisa saja belum dimasukkan.
Merujuk pada catatan kasus infeksi flu Spanyol pada paruh pertama 1900-an, jumlah infeksi flu itu mencapai 50 juta orang.
Beberapa wilayah atau negara bagian di sejumlah negara masih mencatat tingginya kasus baru, bahkan kenaikan jumlah kasus. Negara Bagian Victoria di Australia, misalnya, pada Minggu justru mencatat peningkatan tertinggi dalam jumlah penularan kasus Covid-19. Pada saat yang sama, Negara Bagian New South Wales berjuang dengan sekelompok infeksi di fasilitas perawatan lanjut usia. Pelonggaran kebijakan penutupan wilayah telah dilakukan di negara bagian itu.
Sebanyak 13 kasus baru dicatat di Victoria pada Minggu. Enam kasus terkait dengan kluster infeksi di fasilitas pemrosesan daging di Melbourne. ”Yang saya khawatirkan adalah hal-hal yang tidak diketahui,” kata Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos seraya mendesak lebih banyak tes bagi warga. ”Kami ingin memastikan bahwa jika kami menemukan kasus positif di masyarakat, kami dapat mengidentifikasi orang-orang itu. Inilah cara kita untuk mengalahkan penyakit itu.”
Keberhasilan Australia dalam menekan virus korona tipe baru telah menyebabkan beberapa negara bagian dan teritori memungkinkan lebih banyak kegiatan di luar ruangan dan pertemuan publik lebih awal dari yang direncanakan. Banyak taman nasional dibuka kembali di Negara Bagian Queensland dan orang-orang diizinkan berpiknik dalam kelompok kecil. Bagian utara Australia juga mulai mencabut pembatasan.
Warga di New South Wales diizinkan mengunjungi rumah teman atau tetangga, tetapi dalam kelompok kecil, dua orang. Agen real estat akan diizinkan mengadakan inspeksi properti dan lelang di tempat. Sementara di Victoria, negara bagian terpadat kedua, ketentuan pembatasan ketat tetap dipertahankan setidaknya sampai keadaan darurat berakhir pada 11 Mei. Mikakos mengatakan, kemungkinan pelonggaran aturan setelah tanggal itu akan bergantung pada jumlah infeksi harian.
Data Google Inc menunjukkan lebih banyak orang tinggal di Brasil, Jepang, dan Singapura pada bulan April ketika kasus baru Covid-19 negara-negara itu melonjak. Data dari perusahaan itu juga menunjukkan warga AS dan Australia kembali mendatangi taman dan bekerja lagi. Pembaruan mingguan terbaru dari pola perjalanan teragregasi yang dikumpulkan Google dari ponsel penggunanya menunjukkan peningkatan ketidakpatuhan warga atas perintah penutupan wilayah sejak Maret. Namun, terpantau juga peningkatan kepatuhan warga di sejumlah negara. (AP/AFP/REUTERS)