logo Kompas.id
InternasionalMiliter Myanmar Akui Tindakan ...
Iklan

Militer Myanmar Akui Tindakan Penganiayaan

Militer Myanmar mengakui penganiayaan dilakukan sejumlah anggotanya terhadap tahanan yang diduga sebagai anggota pasukan pemberontak Arakan. Militer Myanmar kembali diduga melakukan kejahatan perang.

Oleh
Mahdi Muhammad
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9ahEi8_h1EhLr8QTiJml0DoXmD0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FMYANMAR-ROHINGYA-REFUGEES_86574259_1579624308.jpg
AFP

Warga Rohingya, yang ditangkap saat mencoba lari melalui laut pada Desember lalu, berjalan di pantai setelah diangkut oleh aparat Myanmar ke Thalchaung dekat Sittwe di Negara Bagian Rakhine, Senin (13/1/2020). Pihak berwenang mengatakan, 173 warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ditangkap di laut pada Desember oleh Angkatan Laut Myanmar dan dikawal kembali ke Rakhine.

NAYPITAW, RABU — Militer Myanmar, Rabu (13/5/2020), mengakui bahwa anggotanya telah melakukan  penganiayaan terhadap beberapa tawanan yang dicurigai sebagai anggota Tentara Arakan (Arakan Army). Militer Myanmar menyatakan para pelaku akan mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

Pengakuan atas kesalahan prosedur yang dilakukan terhadap para tahanan itu disampaikan setelah sebuah video diunggah ke media sosial pada Minggu (10/5/2020) dan menjadi viral. Di dalam video itu diperlihatkan sejumlah laki-laki berpakaian preman, yang diyakini sebagai anggota militer Myanmar, meninju, memukul, dan bahkan menendang kepala para tahanan yang diborgol dan ditutup matanya.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000