Bagi Eropa, kebangkitan China memberikan tantangan tersendiri. Kekuatan ekonomi China telah membantu sejumlah negara Eropa memutar roda pembangunan.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Bagi Eropa, kebangkitan China memberikan tantangan tersendiri. Kekuatan ekonomi China telah membantu sejumlah negara Eropa memutar roda pembangunan.
Di sisi lain, kehadiran China yang lebih kuat di Eropa memunculkan perasaan was-was bagi beberapa negara lainya di benua yang sama. Kebangkitan China yang ditandai meluasnya pengaruh negara itu di penjuru dunia memunculkan kompleksitas baru, apalagi sekutu lama Eropa, Amerika Serikat, tampak memperlihatkan sikap tak seerat dulu.
Kehadiran China di Eropa dinilai berbagai kalangan semakin terlihat di tengah pandemi Covid-19. Ketika Covid-19 menghantam keras dua anggota penting Uni Eropa, Italia dan Spanyol, anggota lainnya yakni Jerman dikecam karena menawarkan sedikit bantuan. Saat itu, China mengirim ratusan ribu alat uji dan pelindung wajah ke dua negara tersebut.
Italia pun sangat berterima kasih. Sebuah jajak pendapat meliputi 800 orang di negara itu, yang digelar lembaga penelitian SWG pada 20 Maret-12 April, memperlihatkan, lebih dari 50 persen orang Italia menganggap China sebagai negara bersahabat. Adapun survei yang berbeda justru memperlihatkan terjadi penurunan dukungan terhadap keanggotaan Italia di UE.
Sebelum ada pandemi, kehadiran China juga sudah cukup mencolok di Eropa. Negara-negara Eropa timur merasa diuntungkan lewat kerja sama dengan China. Pendanaan besar China melalui Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) memungkinkan berbagai proyek infrastruktur terwujud di negara-negara Eropa timur.
Prakarsa Sabuk dan Jalan dikembangkan pula oleh China bersama negara-negara Asia Tenggara. Dikritik pihak Barat, seperti Amerika serikat, sebagai jebakan utang, Prakarsa Sabuk dan Jalan justru dipandang sebagai peluang menguntungkan bagi negara-negara berkembang yang haus modal.
Negara-negara Eropa timur merasa diuntungkan lewat kerja sama dengan China.
Kebangkitan China dan meluasnya pengaruh negara itu di Eropa mendapat perhatian dari banyak kalangan, termasuk para duta besar Indonesia. Seperti diberitakan harian ini pada Senin (18/5/2020), dalam sebuah diskusi, beberapa dubes Indonesia mengakui, kehadiran China tampak kian kuat di Eropa selama pandemi.
Kebangkitan China dan dinamika yang muncul dalam relasinya dengan Amerika Serikat serta negara lainnya di dunia merupakan unsur penting dalam situasi sekarang hingga bertahun-tahun mendatang. Hal semacam itu sesungguhnya bukan hal luar biasa, jika kita melihat pada beberapa ratus tahun silam ketika AS mulai muncul sebagai kekuatan baru global dan menantang kekuatan lama.
Situasi pandemi tidak menghilangkan unsur penting tersebut, bahkan tampak mempertegasnya. Di tengah kondisi ini, penting bagi Eropa untuk mengelola dinamika yang muncul dengan baik sehingga tak sampai mengganggu soliditas di antara anggota organisasi kawasan itu.