Taliban Umumkan Gencatan Senjata, Ghani Bebaskan 2.000 Anggota Taliban
Pemerintah Afghanistan sepakat membebaskan 2.000 anggota kelompok Taliban yang ditahan setelah kelompok ini mengumumkan gencatan senjata tiga hari. Langkah ini diharapkan membuka pintu perundingan intra-Afghanistan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
KABUL, SENIN — Pemerintah Afghanistan memutuskan akan membebaskan secara bertahap 2.000 tahanan anggota kelompok Taliban. Keputusan ini sebagai balasan atas gencatan senjata tiga hari yang diumumkan Taliban selama tiga hari perayaan Idul Fitri. Sebagai pembuktian niat baik pemerintah, sebanyak 100 anggota Taliban dibebaskan, Senin (25/5/2020).
”Pemerintah Afghanistan hari ini membebaskan 100 tahanan dari penjara Bagram,” kata juru bicara pemerintah, Javid Faisal, Senin.
Pengumuman pembebasan 2.000 tahanan anggota Taliban itu disampaikan Presiden Ashraf Ghani dan Ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah beserta kabinetnya, Minggu (24/5/2020).
Keputusan untuk membebaskan para tahanan, menurut juru bicara Ghani, Sediq Sediqqi, mengisyaratkan niat bagi Pemerintah Afghanistan untuk memastikan keberhasilan perdamaian di negara tersebut. Pertukaran tahanan dipandang sebagai langkah untuk membangun kepercayaan di antara kedua pihak dan juga di kalangan rakyat Afghanistan.
Sebelum pengumuman hari Minggu, Kabul telah membebaskan sekitar 1.000 tahanan Taliban. Sementara Taliban telah membebaskan 300 anggota pasukan keamanan Afghanistan. Namun, setelah pembebasan itu, kepercayaan antara kedua pihak tidak terjalin. Sebaliknya, kekerasan bersenjata terus terjadi. Salah satu alasan Taliban adalah mereka tidak meyakini tahanan-tahanan yang dibebaskan pemerintah adalah anggota mereka.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengapresiasi keputusan Pemerintah Afghanistan itu. ”Proses ini harus diselesaikan untuk menghilangkan rintangan di jalan dan dimulainya negosiasi intra-Afghanistan,” kata Shaheen via Twitter.
Gayung pun bersambut. Ghani menyatakan Pemerintah Afghanistan siap untuk segera memulai pembicaraan damai intra-Afghanistan dengan Taliban. Tim Pemerintah Afghanistan akan dipimpin langsung oleh Abdullah Abdullah.
Utusan Khusus Pemerintah Amerika Serikat untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad menyebut gencatan senjata dan tindakan lanjutan dari Pemerintah Afghanistan sebagai peluang penting yang tidak boleh dilewatkan. AS, kata dia, berjanji akan turut serta untuk ambil bagian dalam tindakan lanjutan yang memberikan dampak positif bagi terwujudnya perdamaian di negara itu.
Menteri Luar negeri AS Mike Pompeo juga memuji keputusan Taliban untuk mengumumkan gencatan senjata saat Idul Fitri. Namun, dia juga mengharapkan Taliban mematuhi komitmen mereka untuk tidak membiarkan tahanan yang dibebaskan kembali ke medan perang.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memprioritaskan upaya mengakhiri perang terpanjang AS dan menarik pasukan asing dari Afghanistan. Para pejabat AS telah mendorong Taliban dan pemerintahan Kabul untuk menggelar perundingan damai.
Warga Kabul yang lelah dengan perang menyatakan lega setelah gencatan senjata diumumkan. Sejak invasi AS ke Afghanistan pada tahun 2001, hanya ada satu gencatan senjata, yakni gencatan senjata tiga hari antara Taliban dan Kabul, yang juga menandai berakhirnya Ramadhan dan menyambut Idul Fitri tahun 2018. Gencatan senjata itu diprakarsai oleh Ghani. (AFP)