Jerman Berlakukan Kembali Karantina Wilayah di Dua Kota
Karantina wilayah satu kali terbukti tidak cukup ampuh untuk mengendalikan Covid-19. Dua kota di Jerman terpaksa diisolasi kembali setelah muncul 1.500 lebih kasus baru Covid-19 di sana.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BERLIN, RABU — Jerman kembali menerapkan karantina wilayah pada dua kota di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, yaitu Guetersloh dan Warendorf, hingga 30 Juni 2020 setelah muncul kluster penularan di pabrik pengolahan daging Toennies di Guetersloh.
Karantina wilayah itu terjadi saat Jerman pada saat Uni Eropa membahas bagaimana menghidupkan kembali pariwisata.
Guetersloh dan Warendorf yang berpenduduk total 360.000 jiwa menjadi daerah pertama yang kembali ditutup setelah Jerman melonggarkan pembatasannya sejak akhir April lalu. Untuk pertama kalinya, dalam hampir dua bulan dalam masa pelonggaran, Jerman kembali melakukan pembatasan itu.
”Untuk pertama kalinya di Jerman, kita akan kembali menerapkan kebijakan yang pernah diberlakukan beberapa minggu yang lalu,” kata Perdana Menteri Negara Bagian North Rhine-Westphalia Armin Laschet.
Bar, museum, galeri seni, bioskop, gelanggang olahraga, dan kolam renang di dua kota tersebut segera ditutup. Kegiatan rekreasi di luar ruang juga dilarang. Sekolah dan taman kanak-kanak juga ditutup.
”Kami akan mencabut pembatasan ini secepatnya ketika kami yakin akan keselamatan warga,” kata Armin dalam jumpa pers. ”Ini adalah tindak pencegahan,” ujarnya.
Toennies memiliki keryawan sebanyak 7.000 orang. Lebih dari 1.500 pekerja di antaranya diketahui positif Covid-19. Begitu juga dengan beberapa anggota keluarga para pekerja itu dan 24 orang lainnya yang tidak terkait dengan pabrik tersebut. Sebagian pekerja itu tinggal di Warendorf, sekitar 30 kilometer arah Barat Guetesloh.
Pimpinan perusahaan itu, Ciemens Toennies, telah secara terbuka meminta maaf dengan menyebut perusahaannya ”sepenuhnya bertanggung jawab”. Toennies, produsen produk daging terbesar, mengumumkan telah mengambil tindakan untuk meningkatkan kondisi di pabriknya
Armin mengatakan bahwa perdana menteri negara bagian telah setuju untuk memberlakukan kebijakan pembatasan lokal untuk menekan penyebaran Covid-19. Untuk saat ini hanya itu yang maksimal bisa dilakukan.
Warga Guetersloh memahami penerapan kembali karantina wilayah di daerahnya. ”Saya justru memperkirakan ini terjadi lebih awal,” kata Ullrich Wegner, salah seorang warga.
Warga lainnya, Brigitte Jaeger, berpendapat, penerapan kembali karantina wilayah sekarang agak sedikit terlambat. Jika tidak, kasus Covid-19 tidak akan menyebar seperti sekarang.
Pada Selasa (23/6/2020), Direktur Robert Koch Institute Lothar Wieler menyampaikan, merebak kembalinya Covid-19 dalam skala lokal menjadi penyebab melonjaknya angka reproduksi kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Saat ini angka reproduksi mencapai 2,76, yang artinya 100 orang positif bisa menularkan kepada 276 orang sehat.
Otoritas lokal di seluruh Jerman telah sepakat untuk menarik ”rem darurat” dan menerapkan kembali pembatasan sosial apabila laju infeksi mencapai di atas 50 kasus per 100.000 penduduk dalam satu minggu.
Warga dari Guetersloh yang semula akan mengikuti uji coba pembukaan kembali wisata ke Mallorca, Sepanyol, melalui jalur udara dicegah untuk turut serta. Bavaria juga mengumumkan bahwa hotel di sana tidak akan menerima pesanan dari warga di daerah dengan risiko tinggi, termasuk Guetersloh.
Dengan kluster penularan lokal yang banyak muncul dan berisiko memicu gelombang infeksi kedua, Lothar menyatakan, dirinya optimistis bahwa gelombang kedua bisa dicegah.
Armin merupakan pesaing konservatif yang akan menantang Kanselir Jerman Angela Merkel pada akhir masa jabatan empat tahunnya tahun depan. Wabah Covid-19 yang kembali muncul di negara bagiannya bisa menghancurkan peluangnya untuk menang. (REUTERS/AFP)