logo Kompas.id
InternasionalSejarah Amerika Ditulis Ulang?
Iklan

Sejarah Amerika Ditulis Ulang?

Citra Amerika Serikat sebagai negara demokrasi yang menjunjung kesetaraan tercoreng oleh politik identitas Presiden Donald Trump. Kebijakan rasialisme dan antimigran turut membuat AS kian jauh dari cita-citanya.

Oleh
Manuel Kaisiepo
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oHDF1rZ7tn-4ewCG3J7KTEdqaIg=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FWhatsApp-Image-2020-06-04-at-13.54.07_1591254203.jpeg
ARSIP PRIBADI

Manuel Kaisiepo, Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur 2001-2004, wartawan ”Kompas” 1984-2000.

Pandemi Covid-19 membuat suasana peringatan hari kemerdekaan Amerika kali ini, 4 Juli 2020, tidak terasa getarannya. Sebaliknya, dinamika dan suhu politik dalam negerinya terus ”meninggi”. Ini bukan saja karena Amerika baru saja dilanda gelombang besar demonstrasi menentang rasialisme, melainkan juga karena Amerika kini memasuki tahap krusial kampanye pemilihan presiden (pilpres) pada November mendatang.

Bagaimana tren besar politik Amerika seandainya Trump kembali menang? Seandainya Trump menang lagi dan meneruskan kebijakannya yang antimigran dan rasialis, apa implikasinya buat Amerika?

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000