Setidaknya 10 orang tewas akibat tanah longsor di Kathmandu, Nepal. Longsor itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
KATHMANDU, SENIN —Curah hujan yang tinggi di Nepal menyebabkan bencana tanah longsor hingga menewaskan delapan pekerja bangunan dan sepasang suami istri. Sejak akhir Mei lalu tercatat 177 orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor.
Pejabat Pemerintah Nepal, Murari Wasti, menjelaskan, ketika bencana terjadi, para pekerja bangunan itu sedang tidur di gubuk beratap seng di lokasi penampungan sementara mereka di dekat ibu kota Nepal, Kathmandu. ”Tim pencari dan penyelamat menemukan para korban yang sudah tertimbun lumpur,” kata Wasti, Senin (3/8/2020).
Wasti mengatakan, 57 orang hilang dan 111 terluka akibat bencana banjir dan tanah longsor selama musim hujan Mei-September.
Bencana banjir juga terjadi di Bangladesh hingga menewaskan sedikitnya 135 orang sejak akhir Juni lalu. Di India, khususnya Negara Bagian Assam dan Bihar, 120 orang tewas akibat banjir dan jutaan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kerajaan Bhutan pun tak lepas dari bencana banjir dengan empat tentara tewas saat tengah berjuang menyelamatkan warga desa yang terjebak banjir, bulan lalu.
Kewalahan
Bencana banjir dan tanah longsor ini membuat negara-negara miskin di Asia Selatan semakin sulit menangani pandemi Covid-19, terutama di daerah permukiman padat penduduk di Bangladesh. Sedikitnya ditemukan 240.746 kasus positif Covid-19 di Bangladesh dan 3.154 orang di antaranya meninggal.
Menteri Muda Penanggulangan dan Bantuan Bencana Bangladesh Enamur Rahman mengatakan, lebih dari 1 juta orang kini kehilangan tempat tinggal dan ribuan hektar tanah garapan tenggelam akibat banjir. ”Lebih dari 60.000 orang terpaksa tinggal di penampungan sementara. Tidak mungkin bisa menjaga jarak karena tempatnya sempit,” ujarnya.
Arifuzzaman Bhuiyan dari Dewan Pengembangan Air Bangladesh menuturkan, akibat hujan deras di daerah pegunungan India, banyak sungai di Bangladesh yang terancam bahaya. Itulah yang menyebabkan Bangladesh mengalami bencana banjir yang terburuk sejak 1998. (REUTERS)