Kondisi kesehatan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjadi perhatian publik. Dalam dua pekan terakhir, ia telah dua kali menjalani pemeriksaan medis.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
TOKYO, SENIN — Kondisi kesehatan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kembali dipertanyakan setelah dalam satu pekan terakhir ini ia sudah dua kali menjalani pemeriksaan kesehatan rutin ke Rumah Sakit Keio University, Tokyo, Jepang.
Juru bicara Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, Senin (24/8/2020), menjelaskan, Abe (65) ke rumah sakit lagi hanya untuk menindaklanjuti pemeriksaan kesehatan sebelumnya. Saat pemeriksaan kesehatan pertama, pekan lalu, prosesnya memakan waktu sampai 7,5 jam. Karena tak punya banyak waktu, Abe minta pemeriksaan dilanjutkan ke lain hari.
”Informasi yang saya dapat, ada pemeriksaan kesehatan tambahan yang harus dijalani. Selesai pemeriksaan, beliau akan kembali bekerja,” kata Suga yang termasuk salah satu calon yang digadang-gadang bisa menggantikan posisi Abe.
Namun, menurut Nippon TV, Abe tidak sekadar memeriksakan kesehatan, tetapi juga dirawat karena sakit kronis. Informasi ini dikumpulkan dari sejumlah pejabat dan partai yang tidak mau disebutkan namanya.
Abe merupakan PM Jepang yang paling lama berkuasa. Ia sudah melampaui rekor masa jabatan terlama berturut-turut sebagai PM yang sebelumnya dipegang oleh paman buyutnya, Eisaku Sato. Abe memimpin selama 2.799 hari sejak akhir 2012 melampaui Sato yang berkuasa selama 2.798 hari dari tahun 1964 hingga 1972.
Karena kondisi kesehatannya yang dikhawatirkan memburuk karena kelelahan menangani pandemi Covid-19, bermunculan spekulasi Abe bisa saja mengundurkan diri sewaktu-waktu.
Abe pernah mengundurkan diri pada 2007 karena mengalami peradangan usus besar. Kini, ia harus mengonsumsi obat untuk penyakitnya itu. Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato menegaskan, Abe hanya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Dalam jajak pendapat terbaru, popularitas Abe menurun hingga posisi terendah sejak ia mulai berkuasa. Salah satu penyebabnya adalah penilaian masyarakat pada cara Abe menangani pandemi Covid-19 yang dinilai kurang efektif dan skandal-skandal lain.
Berbagai media Jepang berspekulasi mengenai kondisi kesehatan Abe. Berbagai perilaku Abe diperhatikan, termasuk kecepatan berjalannya. Kantor berita Kyodo mengatakan, Abe rutin menjalani pemeriksaan kesehatan dua kali per tahun dan pemeriksaan terakhir 13 Juni lalu.
Pengganti Abe
Jika Abe tidak mampu memimpin lagi, Wakil PM Jepang Taro Aso yang juga menjabat sebagai menteri keuangan yang akan menjadi pejabat PM sementara. Dan, apabila Abe memutuskan untuk mengundurkan diri, ia akan tetap memimpin sampai nanti secara resmi ada penggantinya. Untuk menentukan pengganti Abe, partai berkuasa, yaitu Partai Demokrat Liberal, harus menunjuk pengganti, yang kemudian disahkan di parlemen.
Aso mengatakan, Abe kecapekan karena bekerja terlalu keras sehingga perlu istirahat. Namun, Suga kembali menegaskan, kondisi kesehatan Abe baik-baik saja. ”Saya melihat dan bertemu Abe setiap hari, tetapi saya tidak melihat ada yang berbeda,” kata Suga. (REUTERS/AFP/AP)